“Dengan Sevilla, aku menemukan rumah kedua dan cinta dalam hidupku. Putriku lahir di kota itu dan aku meraih gelar pertamaku. Kami menangis dan merayakan bersama dengan penuh gairah. Sevilla adalah kekal,” ujar Ivan Rakitic.
Puncak karir Rakitic terjadi saat memperkuat Barcelona. Bersama klub impian itu, dia mencatat sejarah dengan memenangkan 13 trofi, termasuk empat gelar LaLiga, empat Copa del Rey, dan satu Liga Champions.
Dia bermain bersama beberapa pemain terbaik dunia dan menjadi bagian penting dari generasi emas Blaugrana.
“Barcelona memberiku segalanya. Itu klub impianku. Aku mencapai semua tujuan di sana, bermain bersama para pemain terbaik dunia dan meraih segalanya sebagai tim,” kenang Rakitic.
Kontribusi Rakitic untuk Timnas Kroasia juga tak kalah luar biasa. Dia mencatatkan 106 penampilan bersama negaranya sebelum pensiun dari timnas pada 2019.
Salah satu momen paling bersejarah adalah saat membawa Kroasia melaju hingga final Piala Dunia 2018, sebelum kalah dari Prancis.
“Bersama Kroasia, kami menulis sejarah. Dari pertandingan pertama pada 2007 hingga final Piala Dunia 2018, kami membuat jutaan orang bermimpi dan bangga dengan asal-usul mereka. Berbagi ruang ganti dengan rekan-rekan setim nasional adalah salah satu anugerah terbesar dalam karirku,” tambah Ivan Rakitic .
Rakitic meninggalkan jejak mendalam dalam dunia sepak bola, baik di level klub maupun internasional. Pensiunnya sang maestro lapangan tengah menjadi akhir dari satu era, namun warisannya akan terus hidup di hati para penggemar sepak bola di seluruh dunia. (jpg)




















