FEDERASI Otomotif Internasional (FIA) memberlakukan sistem poin penalti sejak 2014 untuk menjaga perilaku pembalap Formula 1 tetap terkendali di lintasan.
Dilansir dari laman Crash pada Selasa (1/7), Sistem ini bekerja serupa dengan pelanggaran lalu lintas, di mana setiap pelanggaran serius akan diberikan poin penalti pada lisensi super pembalap.
Jika seorang pembalap mengumpulkan 12 poin penalti dalam kurun waktu 12 bulan, maka mereka akan dijatuhi sanksi larangan mengikuti satu balapan grand prix.
Sistem ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera terhadap pelanggaran berulang dan membahayakan.
Kasus pertama larangan balap akibat akumulasi poin penalti terjadi pada tahun 2024, ketika Kevin Magnussen dari tim Haas mencapai ambang batas 12 poin.
Magnussen menjadi pembalap F1 pertama dalam sejarah yang absen dari satu balapan karena sanksi poin penalti.