Sementara itu, Direktur Komersial InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) Troy Reza Warokka mengatakan kehadiran balapan mobil bergengsi GTWCA memperkuat posisi kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi sport tourism kelas dunia. Sebanyak 68 gentleman driver yang merupakan orang terkaya di Asia hadir untuk memperebutkan podium pertama di Sirkuit Mandalika.
Bukan hanya sekedar balapan, kehadiran ajang balap prestisius ini telah berhasil menarik investasi. Salah satu pembalap akan membangun luxury garage di Sirkuit Mandalika yang diharapkan penandatangan MoU akan berlangsung akhir pekan ini.
“Seperti yang disampaikan, kita akan kerjasama dengan salah satu tim pembalap absolute racing. Kita akan membuat salah satu fasilitas penting di kawasan sirkuit. Artinya berangkat dari kegiatan olahraga, berdampak pada hadirnya investasi baru di Mandalika,” jelasnya.
Troy mengatakan faktanya Mandalika adalah destinasi sport tourism kelas dunia dengan kehadiran berbagai balapan motor dan mobil kelas internasional. “Untuk mencapai di level ini bukan hal yang mudah dan murah. Karena ini tentunya ada homologasi dari FIA dan FIM, ada ketentuan juga dari IMI. Segala ketentuan skala nasional dan internasional itu ditaati dan dijalankan,” beber Troy.
Keberadaan Sirkuit Mandalika sekarang dan kedepan aktivasinya harus tetap ada, mengingat banyak fasilitas olahraga di Indonesia setelah dibangun sepi dan terbengkalai.
Product Development Department Head ITDC Desi Rosmawati menerangkan selama ini ITDC memberikan insentif bebas bea masuk kepada investor termasuk absolute racing team yang bea masuk nol persen termasuk PPn dan PPh. Berarti tidak ada pungutan bea masuk pada saat barang impor memasuki wilayah.
“Kemudian kita skema kerjasama kita karena menawarkan HGB diatas HPL kita sistem sewa. Jadi nanti investor bisa menerbitkan HGB diatas HPL. Jika mengacu UU Agraria kita hanya dapat 30 tahun namun KEK Mandalika bisa sampai 80 tahun,” tandasnya. (jpg)