JAKARTA, METRO–Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Eng Hian memberikan evaluasi terhadap performa tim Indonesia di Piala Sudirman 2025. Ia menyoroti rapor merah ganda campuran dan memberikan catatan untuk ganda putri Indonesia.
Tim Indonesia telah menyelesaikan perjuangan di Piala Sudirman 2025 dengan keluar sebagai semifinalis. Langkah pasukan Merah Putih terhenti di babak empat besar usai kalah dari Korea Selatan 2-3, Sabtu (3/5).
Walau kalah, tim Indonesia tetap berhak mendapatkan medali perunggu. Ini menjadi pencapaian terbaik setelah enam tahun. Dalam dua edisi terakhir Piala Sudirman, skuad Merah Putih memang selalu tersisih sebelum semifinal.
Eng Hian selaku Kabid Binpres PP PBSI, menilai hasil tim Indonesia tidak buruk. Meski gagal ke final apalagi juara, tapi ada perkembangan positif yang ditunjukkan para pemain Merah Putih.
“Di luar hasil yang banyak anggapan belum sesuai harapan. Tapi progress selama di Piala Sudirman 2025 ini saya melihat ada proses regenerasi yang kami lakukan,” kata Eng Hian dalam keterangan resmi PBSI.
“Tidak selalu pemain senior yang diturunkan tapi kami berusaha mengkombinasikan antara junior dengan senior,” tambahnya.
Namun, bukan berarti tak ada evaluasi. Eng Hian cukup menyoroti beberapa sektor dianggapnya kurang. Paling mengkhawatirkan adalah sektor ganda campuran, di mana dari pertandingan fase penyisihan grup hingga semifinal hanya menyumbang satu poin.
Satu-satunya poin tersebut diberikan oleh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari saat melawan Inggris. Mereka mengalahkan Callum Hemming/Estelle van Leeuwen dan membantu kemenangan 5-0 tim Indonesia.
Sementara saat tim Indonesia menghadapi India dan Denmark, ganda campuran gagal memberikan poin. Skuad Merah Putih pun saat itu menang 4-1.
Ketika melawan India, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja kalah dari Dhruv Kapila/Tanisha Crasto, sedangkan pas menghadapi Denmark, Rinov/Gloria kalah dari Jesper Toft/Amalie Magelund.




















