Di antara empat tim semifinalis saat ini hanya PSG yang pernah mengalami kekalahan kandang di UCL musim ini. Sedangkan Barca, Inter, dan Arsenal memiliki statistik yang sama. Masing-masing meraih lima kemenangan dan satu imbang dari enam pertandingan kandang.
Tapi dari ketiganya, Barcelona menjadi yang paling superior dalam urusan mencetak gol di kandang. Dari enam laga tersebut Barca mampu mencetak 21 gol atau rata-rata 3,5 gol per laga.
Inter sendiri hanya mencetak 13 gol atau rata-rata 2,2 gol per laga. Sedangkan Arsenal mengemas 14 gol atau 2,3 gol per laga.
Kabar bagusnya adalah saat menjalani laga tandang di UCL musim ini, Inter meraih hasil empat kemenangan, satu imbang, dan satu kekalahan. Inter total hanya kebobolan dua gol di markas Bayer Leverkusen dan Bayern Munchen. Sebuah modal bagus bagi Inter untuk minimal mencuri hasil imbang di leg 1 nanti.
“Sekarang kami akan pergi ke Barcelona dan menghadapi mereka dengan rasa hormat, bukan rasa takut,” tambah Inzaghi.
Barca akan berharap Robert Lewandowski bisa bermain di laga ini. Sang striker absen di final Copa del Rey karena cedera dan posisinya diisi Ferran Torres. Pemain lain seperti Lamine Yamal dan Raphinha juga diprediksi kembali menjadi senjata Hansi Flick.
Inter di sisi lain dikabarkan tanpa Benjamin Pavard yang mengalami cedera di laga melawan Roma. Sebaliknya ada Alessandro Bastoni dan Henrikh Mkhitaryan yang dalam kondisi bagus usai absen melawan Roma karena akumulasi kartu kuning.
Barcelona masih dominan perihal rekor pertemuan dengan Inter di Liga Champions. Enam kemenangan diraih Barca dari 12 pertemuan. Inter sendiri hanya menang dua kali dan empat laga lainnya berakhir imbang.
Tapi, Barca tidak pernah menang dalam dua pertemuan terakhir melawan Inter di Grup C UCL 2022-23. Inter kala itu menang 1-0 di kandang melalui gol Hakan Çalhanoðlu. Kemudian saat bermain di Barcelona, Inter bisa membawa pulang satu poin berkat hasil imbang 3-3. (*/rom)




















