Keseriusan LPDUK dalam menggulirkan dua ajang internasional itu pun tak main-main. Mereka menggaet dua sosok besar dan sarat pengalaman dalam penyelenggaraan basket 3×3. Mereka adalah legenda basket 3×3 Anthony Gunawan sebagai Head of Tournament Operations, serta Romy Wibisono sebagai Head of Commercial.
“Perpaduan antara keunggulan teknis dan kekuatan komersial jadi fondasi kuat untuk menciptakan event yang tidak cuma sukses, tetapi juga berdampak jangka panjang bagi industri olahraga nasional,” terang eks Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia ini.
Selain mengumumkan pemegang lisensi FIBA 3×3 Women Series dan FIBA 3×3 Challenger hingga 2028, LPDUK juga meluncurkan logo resmi Inaspro 3×3 Series, yang merepresentasikan semangat energi urban, spirit streetball, dan dinamika khas permainan basket 3×3.
Sesuai jadwal, FIBA 3×3 Women’s Series akan berlangsung pada 24 sampai 25 Juli dan bisa diikuti oleh tim yang mewakili negara, kota atau perusahaan. Sementara ajang FIBA 3×3 Challenger, akan diikuti oleh kategori putra, yang mewakili kota atau tim secara mandiri dan diselenggarakan pada 26 sampai 27 Juli.
Dalam pelaksanaannya, LPDUK menargetkan minimal delapan dan maksimal 12 tim peserta FIBA 3×3 Women Series, sedangkan FIBA 3×3 Challenger minimum 12 dan maksimum 16 peserta. Wakil Indonesia pun dipastikan oleh LPDUK akan ikut serta. (jpg)




















