Kejuaraan Tembak Brimob Extreme Hadirkan Venue Tematik

KEJUARAAN MENEMBAK— Kejuaraan menembak Brimob Extreme 2025 digelar di Lapangan tembak Hoegeng Iman Santoso, Mako Brimob, Depok.

JAKARTA, METRO–Dor.. Dor.. Dor.. Suara tembakan tersebut meng­gema di Lapangan tembak Hoegeng Iman Santoso, Mako Brimob, Depok, Kamis (16/1). Itu lantaran ada­nya event bertajuk Brimob Extreme 2025, sebagai ba­gian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 korps elite tersebut.

Kejuaraan menembak itu mengkhususkan pada nomor tembak reaksi. Diikuti oleh 441 peserta, de­ngan beberapa peserta berasal dari luar negeri. Nomor-nomor yang di­per­tandingkan antara lain adalah IPSC hand gun, PCC (Pistol Caliber Carbine), rifle, dan non IPSC dan meng­gunakan 15 stage yang masing-masing stage berisi narasi perjuangan Brimob sejak awal dibentuk sampai saat ini.

Komandan Pasukan Ge­gana Korps Brimob Brigjen Pol Reza Arief De­wanto menyatakan, event ini baru dilaksanakan lantaran padatnya kegiata Brimob sepanjang 2024. Di antaranya mengawal pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah.

Dia mengaku jumlah yang ada cukup membeludak. Oleh sebab itu akhir­ya membatasi peserta dan tidak semua anggota Brimob bisa tampil. Namun, dia berharap anggota te­tap bisa meyaksikan event. Sebab, ajang ini diikuti para atlet nasional hingga atlet dari Malaysia.

“Kalau di internal walaupun rekan dari brimob tidak semua terakomodir bisa nonton supaya bisa termotivasi dan berlatih melihat bagaimana pe­nembak di Indonesia mewakili lah itu. Mereka bersaing dengan penembak sipil. Mudah-mudahan semua tertarik dan kami punya lagi penembak,” ucap Reza Arief Dewanto.

Reza melanjutkan, ajang ini juga sebagai pemanasan. Sebab, bakal menggelar Brimob Anniversary Shoting Championship Tournament (Bascot) pada November. Ajang Bascot terakhir kali diselenggarakan pada 2017. Namun, selalu tertahan untik kembali diselengga­rakan.

“Apalagi ada pandemi Covid-19. Kenapa sebagai pemanasan? Karena kita sempat vakum tujuh ta­hun,” ujar Reza Arief Dewanto.

Mengenai peserta dari TNI/Polri, Reza menjelaskan, peserta dari kedua institusi pertahanan dan ke­amanan negara itu juga turut berpartisipasi. Sebab kejuaraan ini bersifat open atau terbuka, sehingga peserta sipil juga diizinkan mendaftar.

Di ajang ini, setiap stage yang dilalui penembak memiliki tema ter­sen­dir yang membuat ajang ini berbeda ketimbang lainnya. Seperti di stage 9 de­ngan tema Bekasi Safehouse Siege. Dimana pada 2019 pasukan Brimob me­laksanakan pengepungan terhadap sebuah rumah yang digunakan kelompok teroris di Bekasi.

“Kami sebetulnya agak kaget juga animonya tinggi sekali, tapi karena keterbatasan waktu, kami membatasi jumlahnya (peserta). Sehingga tidak terlalu padat dan flow pertandingan bisa lancar,” ujar Reza.

Untuk masa yang akan datang, Reza berharap kejuaraan ini dapat masuk agenda tahunan Perbakin, sebagaimana ajang bergengsi milik Brimob lainnya, Bascot. (jpg)

 

Exit mobile version