JAKARTA, METRO–Pertandingan seru tersaji di ajang final Piala Super Spanyol 2025 pada Senin (13/1) dini hari. Laga yang mempertemukan dua musuh bebuyutan Barcelona dan Real Madrid itu berakhir dengan skor 5-2 untuk kemenangan Blaugrana, julukan Barcelona.
Real Madrid yang tampil tanpa Dani Carvajal di bek sayap kanan tampil menyerang sejak menit awal. Hal tersebut berbuah gol pada menit ke-5 lewat aksi individual Kylian Mbappe di area kotak pinalti Barca.
Setelahnya, Barca bereaksi melalui gol Lamine Yamal pada menit ke-21 yang mengarahkan bola ke sudut tiang dekat yang tidak bisa dijangkau Courtois.
Lewandowski membalikkan keadaan menjadi 2-1 lewat titik pinalti pada menit ke-36. Dua menit kemudian, Raphinha menambah keunggulan Barca menjadi 3-1 lewat gol sundulan.
Alejandro Balde mencetak golnya pada menit ke-45+10. Babak pertama ditutup dengan skor 4-1 untuk keunggulan Barca.
Babak kedua baru berjalan tiga menit, Raphinha mencetak gol keduanya sekaligus menjadikan skor 5-1 untuk keunggulan Tim Catalan. Pada menit ke-54, kiper Barca Wojciech Szczesny mendapat kartu merah usai melanggar Mbappe.
Keunggulan jumlah pemain berhasil dimanfaatkan oleh El Real lewat gol Rodrygo pada menit ke-60 yang memperkecil jarak menjadi 5-2. Dengan keunggulan jumlah pemain, Tim Ibukota tersebut tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.
Skor 5-2 untuk kemenangan Barca menjadi hasil akhir pertandingan El Clasico edisi ke-255.
Pemain didikan La Masia, Lamine Yamal menunjukkan kelasnya sebagai pemain muda berbakat. Dalam laga ini, ia berhasil mencetak satu gol dari hasil tiga kali tendangan, dua di antaranya mengarah ke gawang Courtois. Yamal juga mencatat 21 kali operan berhasil dari 23 kali percobaan.
Satu pertandingan kebobolan lima gol merupakan suatu hal yang kurang wajar untuk klub sebesar Real Madrid. Hal ini membuktikan bahwa lini pertahanan Real Madrid sangat rapuh di hadapan penyerang Barcelona.
Barcelona mendapat kartu merah pada menit ke-54 yang diterima oleh kiper mereka, Wojciech Szczesny. Meskipun dengan 10 pemain, Barca berhasil mempertahankan keunggulan dan tetap tampil dominan, bahkan menang dengan skor telak.
Dengan kemenangan ini, Barcelona berhasil meraih gelar ke-15-nya di ajang Piala Super Spanyol sekaligus memperlebar jarak dengan Real Madrid yang memiliki 13 piala. Hasil ini juga memperkukuh Barcelona menjadi tim tersukses di ajang ini.
Kemenangan ini juga memperbaiki rekor pertemuan dengan Real Madrid sepanjang perhelatan Piala Super Spanyol 2025 selama beberapa tahun belakangan.
Dikutip dari Transfermarkt, Barcelona selalu bertemu musuh bebuyutannya itu pada partai puncak Supercopa. Dari 5 babak final sepanjang sejarah pertemuan keduanya, Barcelona baru menang dua kali berbanding 3 kekalahan atas Los Blancos.
Kemenangan 5 gol berbalas 2 seolah membayar pertemuan sebelumnya di ajang yang sama pada musim lalu. Musim 2023-24, Real Madrid keluar sebagai juara setelah mengalahkan Barcelona dengan skor 4-1.
Barcelona terakhir menang Piala Super Spanyol pada tanggal 15 Januari 2023. Bersua Real Madrid, Barca berhasil menang dengan skor 3-1. Klub asal Catalan itu masih dibesut oleh legenda hidup mereka, Xavi, dengan masing-masing pencetak gol dari Gavi di babak pertama serta Robert Lewandowski dan Pedri di babak kedua. El Real baru bisa membalas jelang pertandingan berakhir lewat striker veteran, Karim Benzema.
Pertemuan pada musim 2016-17 jadi pertemuan final Supercopa yang diselenggarakan dalam babak dua leg. Sayangnya, Real Madrid masih terlalu perkasa pada saat itu dengan memenangkan dua laga tersebut dan berhak memulangkan trofi Supercopa ke kota Madrid. Skor 3-1 di pertemuan pertama dan 2-0 di pertemuan kedua menambah catatan buruk Barca selama perjumpaannya dengan Real Madrid.
Kini bersama Hansi Flick, Barcelona mencoba memperbaiki posisinya di klasemen La Liga. Robert Lewandowski dkk harus puas bertengger di posisi ketiga dengan catatan 19 kali bertanding dengan masing-masing 12 kali menang, 2 kali imbang, dan 5 kali kalah. Mereka berhasil meraup 38 poin dan terpaut 5 poin dari peringkat kedua yang dihuni Real Madrid.
Performa yang melorot dari anak asuh Hansi Flick tak lepas dari drama eksternal yang terjadi. Sempat terkendala masalah finansial, mereka tidak diperkenankan untuk mendaftarkan Dani Olmo dan Pau Victor akibat berbenturan dengan regulasi La Liga. Walaupun akhirnya masalah tersebut berhasil diatasi, sedikit banyak problema tersebut mempengaruhi mental dan semangat juang Blaugrana.
Beberapa pertandingan terakhir, Barcelona terpeleset dengan kekalahan dari Atletico Madrid, Leganes, dan Las Palmas. Kekalahan itu membuat Atletico sukses memuncaki klasemen grup dan membuat potensi poin yang bisa diraih jadi terbuang percuma.
Barcelona juga dihadapkan pada masalah tidak bisa mendatangkan pemain baru sampai konfliknya dengan La Liga usai. Tugas dan pekerjaan rumah bagi Hansi Flick dan jajaran kepelatihan untuk menyelesaikan semuanya dan bisa berjaya kembali di musim-musim selanjutnya. (jpg)