Lompatan Bersejarah di Autograph Tower, Frederic Fugen Angkat Nama Indonesia di Dunia Olahraga Dirgantara

LOMPATAN— Frederic Fugen saat melompat dari Autograph Tower, gedung setinggi 385 meter.

JAKARTA, METRO–Jakarta mencatat sejarah baru dalam dunia olahraga dirgantara melalui aksi spektakuler Frede­ric Fugen, atlet Red Bull Blue and Silver. Ia sukses me­lakukan dua BASE jump berturut-turut dari Autograph Tower, gedung ter­tinggi di Indonesia dengan ketinggian 385 meter.

Frederic Fugen, yang pernah memecahkan rekor dunia dengan lompatan dari Burj Khalifa pada 2014, menyebut aksi di Jakarta ini sebagai salah satu yang paling berkesan dalam kariernya.

“Lompatan ini sangat unik. Meski bukan yang tertinggi, tantangan melompat di tengah hiruk-pikuk kota besar seperti Jakarta membuat pengalaman ini luar biasa,” ujar Fugen, Kamis (9/1).

Ia juga menyoroti potensi besar Indonesia sebagai pusat olahraga dir­gantara di Asia, berkat keberadaan gedung pencakar langit, tebing, dan gunung yang mendukung olahraga ekstrem seperti BASE jump.

Aksi ini menjadi bukti kerja sama lintas sektor yang sukses antara Red Bull, pengelola Autograph Tower, dan berbagai institusi pemerintah seperti TNI AU dan Polri. Hizkia Gouw, Associate Marketing Director Putra Gaya Wahana, menyebut BASE jump ini sebagai tonggak baru bagi Jakarta dan Indonesia.

“Autograph Tower kini menjadi panggung pencapaian kelas dunia. Acara ini membuktikan kapasitas Jakarta dalam mendukung inovasi global,” ujar Hizkia.

Fugen mempersiapkan aksinya dengan standar keselamatan tinggi, termasuk analisis kecepatan angin secara real-time. Tim profesional memastikan setiap detail teknis berjalan lancar.

Acara ini juga dirangkaikan dengan sesi coaching clinic oleh Red Bull dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) untuk prajurit TNI AU. Marsma Tyas Nur Adi, Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI AU, me­nyebut kegiatan ini sebagai pengalaman berharga.

“BASE jump bukan hanya tentang adrenalin, tetapi juga persiapan dan mental yang kuat. Edukasi se­perti ini sangat penting untuk pengembangan olahraga dirgantara,” katanya.

Sesi coaching clinic yang melibatkan komunitas dirgantara Indonesia bertujuan memperkenalkan olahraga ekstrem ini kepada masyarakat luas. Ardya Rifiantara, instruktur skydiving FASI, menyebut proyek ini sebagai pengalaman yang tak terlupakan.

“Melihat aksi Frederic secara langsung dan belajar dari prosesnya adalah kesempatan luar biasa. Saya berharap ini mendo­rong minat masyarakat terhadap olahraga dirgan­tara,” ujar Ardya.

Frederic optimis bahwa Indonesia dapat menjadi tuan rumah acara olahraga dirgantara internasio­nal. Keberhasilan ini membuka jalan bagi perkem­bangan olahraga ekstrem dan menjadikan Jakarta sebagai destinasi global baru.

“Lompatan ini bukan hanya pencapaian individu, tetapi juga kebanggaan bersama. Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang,” kata Fugen.

Dengan semangat kola­borasi dan inovasi, BASE jump dari Autograph Tower menandai awal baru bagi olahraga ekstrem di Indonesia. (jpg)

Exit mobile version