Namun, mendatangkan pemain besar di bursa transfer musim dingin jarang dilakukan City. Guardiola belum melakukan perekrutan besar di tengah musim sejak terakhir kali kedatangan Aymeric Laporte pada 2018.
Kehilangan beberapa pemain penting membuat performa City jadi sorotan, terkhususnya di Liga Champions. Performa buruk mereka selama di fase grup membuat peluang lolos ke babak 16 besar semakin menipis.
City hanya memenangi dua pertandingan, melawan Slovan Bratislava dan Sparta Prague. Kekalahan dari Sporting Lisbon dan Juventus, serta hasil imbang dengan Inter Milan dan Feyenoord, membuat posisi mereka terancam.
Berbanding terbalik dengan rival mereka, Liverpool, yang memaksimalkan poin di semua pertandingan fase grup, City masih tertinggal jauh. Performa buruk ini bisa membuat City berpotensi kehilangan pendapatan hingga £9 juta jika gagal lolos ke babak berikutnya.
Di luar performa buruk di lapangan, City dikabarkan juga tengah menghadapi ancaman hukuman dari Premier League terkait dugaan pelanggaran aturan keuangan. Jika terbukti, sanksi yang dijatuhkan bisa berupa pengurangan poin hingga ancaman degradasi.
Guardiola kini dihadapkan pada tekanan besar untuk mengembalikan performa timnya ke jalur semula. Dengan jadwal yang padat dan skuad yang timpang akibat cedera, bursa transfer Januari bakal jadi momen krusial untuk menentukan nasib City di paruh musim kedua. (jpg)