Melalui Program BIPA, Pemkab Agam Gaungkan Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing

AGAM, METRO–Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Agam, diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Agam, Hamdi ST, M.Eng, buka kegiatan Pemasyarakatan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek, Kubang Putiah, Kecamatan Banuhampu, Senin (11/11).

Kepala Balai Bahasa Sumatera Barat, Eva Krisna menyebutkan, acara ini bertujuan untuk memper­kenalkan dan meningkatkan pemahaman Bahasa Indonesia bagi para penutur asing, serta memper­kuat hubungan budaya dan pendidikan antar bang­sa.

“Melalui program ini, kami berharap dapat mem­perkuat ikatan budaya dan pendidikan antar negara, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenal bahasa dan budaya Indonesia sehingga lebih mudah dipelajari dan bisa go Internasional,” kata Eva.

Dalam sambutannya, Hamdi menyampaikan pentingnya peran bahasa sebagai alat komunikasi dan diplomasi budaya.

“Bahasa Indonesia me­rupakan bahasa asli yang digunakan oleh sekitar 240 juta orang di Indonesia. Namun, bahasa ini juga penting bagi penutur asing yang ingin belajar tentang budaya Indonesia dan menjalin hubungan bisnis dengan orang Indonesia,” ujarnya.

Seperti yang diketahui katanya, secara umum Kabupaten Agam mempunyai potensi yang cu­kup besar untuk dikembangkan, khususnya sebagai daerah pariwisata.

Selain itu, pengunjung asing yang datang ke Ka­bupaten Agam mempunyai maksud yang berbeda-beda antara lain, urusan pekerjaan, berbelanja, studi banding, berlibur, atau wisata.

Dengan begitu dalam kondisi inilah sambung­nya, program BIPA diharapkan dapat terjadi peningkatan pengunjung wisata ke Kabupaten Agam.

“Mari melalui program BIPA ini, kita memperkuat upaya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui Bahasa Indonesia kepada masyarakat Internasional. Diharapkan, ini dapat mempererat hubungan antarbangsa serta membuka peluang kerjasama di berbagai sektor,” ungkap Hamdi.

Program BIPA di UIN Sjech M. Djamil Djambek ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara yang tertarik untuk mempelajari Bahasa Indonesia. (pry)