Ducati Raih Kemenangan ke-100 di MotoGP, Memenangkan Gelar Juara Dunia Konstruktor Keenam

ITALIA, METRO–Ducati menorehkan sejarah baru di dunia MotoGP setelah meraih kemenangan ke-100 dan memastikan gelar Juara Dunia Konstruktor keenam di Grand Prix Emilia-Romagna, yang berlangsung di Sirkuit Misano World Circuit Marco Simoncelli. Pencapaian ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi pabrikan asal Bologna, tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai raksasa balap di kelas utama MotoGP.

Enea Bastianini, yang me­ngendarai Desmosedici GP dari Tim Ducati Lenovo, menjadi sosok utama dalam keme­na­ngan spektakuler tersebut. Kemenangan di kandang sen­diri, di jantung Motor Valley yang terletak hanya beberapa kilometer dari markas besar Ducati, memberikan tambahan kebanggaan bagi tim dan para pendukung setia mereka, Du­catisti. Dengan kemenangan ini, Ducati bergabung dengan ke­lompok kecil elit pabrikan yang telah meraih 100 keme­nangan di MotoGP, menjadi pabrikan Eropa pertama yang mencapai tonggak sejarah ini.

Tidak hanya itu, keme­na­ngan Bastianini juga memas­tikan Ducati meraih gelar Juara Dunia Konstruktor keenam mereka, dengan masih tersisa enam Grand Prix hingga akhir musim 2024. Gelar ini meru­pakan gelar konstruktor kelima berturut-turut yang diraih Du­cati sejak 2020, mempertegas dominasi mereka di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.

Jika kita kembali pada tahun 2020, Ducati merayakan pen­capaian 50 kemenangan perta­ma di MotoGP. Kemenangan tersebut diraih oleh Andrea Dovizioso, yang saat itu menjadi andalan Ducati dengan total 14 kemenangan. Momen berse­jarah ini terjadi di Sirkuit Spiel­berg, Austria. Sebelum Dovi­zioso, ada enam pembalap lain yang juga pernah membawa Ducati meraih kemenangan, termasuk Loris Capirossi, yang memberikan kemenangan per­tama bagi Ducati di Montmelò pada 2003. Lalu, ada Casey Stoner, yang meraih gelar Juara Dunia pertama bagi Ducati pada tahun 2007 dengan total 23 kemenangan.

Tidak hanya itu, Troy Bayliss juga turut menyumbangkan satu kemenangan bagi Ducati pada GP Valencia 2006, setelah memenangkan gelar Juara Du­nia Superbike. Pembalap lain seperti Andrea Iannone, Jorge Lorenzo, dan Danilo Petrucci juga mencatatkan kemenangan yang menjadi bagian dari per­jalanan gemilang Ducati di MotoGP.

Namun, empat tahun te­rakhir adalah masa keemasan bagi Ducati. Sejak merayakan 50 kemenangan pertama, Du­cati berhasil mencatatkan 50 kemenangan tambahan dalam kurun waktu yang relatif sing­kat. Tidak hanya itu, mereka juga berhasil memenangkan kembali gelar Juara Dunia Pem­balap setelah penantian pan­jang selama 15 tahun. Fran­cesco Bagnaia, yang menjadi Juara Dunia dua kali bersama Ducati pada 2022 dan 2023, saat ini tercatat sebagai pembalap tersukses dengan Desmosedici GP, menyumbangkan 25 dari 100 kemenangan yang telah diraih Ducati di kelas utama.

Enea Bastianini, yang me­raih kemenangan ketujuhnya bersama Ducati di Misano, semakin mengukuhkan posisi­nya sebagai salah satu pem­balap andalan tim merah. Pada tahun 2021, Jack Miller juga berhasil mencatatkan tiga ke­me­nangan bersama Ducati di MotoGP, sementara pembalap tim satelit seperti Jorge Martín juga meraih kemenangan per­ta­manya dengan Desmosedici GP dari tim Pramac Racing. Hingga saat ini, Jorge Martín telah mencatatkan tujuh ke­menangan bersama Ducati, sementara Marco Bezzecchi dari Tim VR46 Racing juga turut menyumbangkan tiga keme­nangan.

Selain itu, Johann Zarco dan Fabio Di Giannantonio masing-masing mencatatkan satu ke­me­nangan bagi Ducati, dengan Zarco meraih kemenangan di Australia pada 2023. Nama Marc Márquez juga turut ter­catat sebagai salah satu pem­balap yang memberikan dua kemenangan bagi Ducati, ter­masuk yang diraihnya di GP San Marino dua minggu lalu.

Claudio Domenicali, CEO Ducati Motor Holding, membe­rikan komentar penuh kebang­gaan atas pencapaian ini. Ia menyebutkan bahwa kemena­ngan ke-100 di MotoGP dan gelar Juara Dunia Konstruktor keenam adalah bukti dari de­dikasi dan inovasi yang terus menerus dilakukan oleh Ducati. Domenicali juga menekankan pentingnya kerja keras, komit­men, dan semangat yang telah menjadi ciri khas Ducati sejak pertama kali berkompetisi di MotoGP pada tahun 2003.

“Pencapaian 100 keme­na­ngan di MotoGP dan penaklukan gelar Juara Dunia Konstruktor membuat kami bangga dan menuliskan nama Ducati sema­kin indah dalam sejarah kom­petisi balap motor tertinggi dunia,” ujarnya Claudio Do­menicali.

Luigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, juga mengungkapkan rasa bang­ganya atas pencapaian luar biasa ini. Menurutnya, dalam kurun waktu hanya empat ta­hun, Ducati berhasil mencapai kemenangan ke-100 di MotoGP, sebuah pencapaian yang hanya bisa diraih oleh dua pabrikan lainnya sebelumnya. Dall’Igna juga menekankan bahwa keme­nangan ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak yang terlibat, mulai dari para pem­balap hingga tim teknis yang bekerja di balik layar.

“Hanya empat tahun telah berlalu sejak kami merayakan tonggak sejarah pertama dari 50 kemenangan di MotoGP dan dalam waktu yang singkat, kami berhasil menambah jumlah kemenangan yang sama dan mencapai 100,” ujar Luigi Dall’Igna.

Statistik yang diraih Ducati selama berkompetisi di MotoGP juga cukup mengesankan. Se­lain 100 kemenangan, Ducati telah mengoleksi 296 podium di kelas utama sejak pertama kali berpartisipasi pada 2003. Pada musim 2023, Ducati menca­tatkan 17 kemenangan MotoGP, jumlah terbanyak dalam satu musim. Sementara itu, pada musim 2024, Ducati telah meraih 13 kemenangan dengan sisa beberapa Grand Prix yang ma­sih akan dilangsungkan.

Tidak hanya di Misano, Du­cati juga telah mencatatkan kemenangan di berbagai sirkuit ternama dunia. Spielberg men­jadi sirkuit yang paling sering memberikan kemenangan bagi Ducati dengan total sembilan kemenangan, diikuti oleh Lusail dengan delapan kemenangan. Sirkuit-sirkuit seperti Mugello, Sepang, Motegi, dan Misano juga menjadi saksi kehebatan Ducati, masing-masing mem­berikan tujuh kemenangan bagi pabrikan asal Bologna ini.

Dalam 23 Grand Prix te­rakhir, Ducati hanya gagal memenangkan satu balapan, sebuah rekor yang mencer­minkan dominasi mereka di MotoGP. Saat ini, mereka juga mencatatkan 11 kemenangan beruntun, sebuah rekor yang mengesankan dan menegas­kan posisi mereka sebagai salah satu pabrikan paling dominan dalam sejarah balap motor.

Dengan 19 kali men­do­mi­nasi podium, termasuk di GP Emilia-Romagna, Ducati sema­kin mengukuhkan posisinya sebagai tim yang sulit dika­lahkan di MotoGP. Para pem­balap seperti Bagnaia, Bas­tianini, dan Miller terus me­nunjukkan performa luar biasa di atas Desmosedici GP, menja­dikan Ducati sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di setiap balapan.

Pencapaian 100 keme­na­ngan di MotoGP dan gelar Juara Dunia Konstruktor keenam adalah puncak dari perjalanan panjang Ducati di dunia balap motor. Bagi para Ducatisti, momen ini tentu menjadi salah satu momen terbaik dalam sejarah Ducati, yang akan terus diingat sebagai bukti kehebatan dan dedikasi mereka di dunia balap. (jpg)

Exit mobile version