Kepala BNPB Pimpin Apel Kesiapsiagaan di Mentawai, Antisipasi Ancaman Megathurst, Warga Harus Lebih Siaga

APEL KESIAPSIAGAAN BENCANA—Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, pimpin simulasi Penanganan Darurat Potensi Megathrust dan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis (5/9).

MENTAWAI, METRO–Simulasi Penanganan Darurat Potensi Megathrust dan Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Ke­pulauan Mentawai bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat dan daerah untuk kesiapan dalam menekankan pentingnya masya­rakat  selalu siap siaga dalam mengantisipasi berbagai ancaman bencana, terutama megathrust, Kamis (5/9)

Pj Bupati Mentawai Fer­nando Jongguran Simanjuntak mengatakan, apel kesiapsiagaan tersebut dilaksanakan secara serentak di empat titik, yakni Pangandaran, Cilacap, Pandeglang, dan Kabupaten Ke­pulauan Mentawai, Provinsi Sumbar.

Ia mengatakan kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ada­nya potensi gempa bumi serta tsunami dalam skala megathrust.

“Isu megathrust itu bukan terjadi hari ini saja, Indonesia dengan posisi yang sangat strategis dari sejak dulu dikatakan ada beberapa tempat yang bisa berpotensi gempa bumi dan tsunami hingga skala megathrust,” ujar bupati.

“Hari ini kita melaksanakan kesiapsiagaan dan simulasi secara man­diri,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Lebihjauh dikatakan Mentawai ini merupakan salah satu destinasi wisata yang luar biasa banyak o­rang dari luar datang ke sini karena tempatnya sangat indah sangat strategi.

Di sisi lain pengalaman sejarah mengatakan, bahwa  di tempat ini juga kawasan rawan gempa. Bahkan skalanya sampai me­gang keras yaitu megatra ini memang akhir-akhir ini muncul lebih sering atau lebih meningkat frekuensinya dibandingkan sebe­lumnya.

”Untuk itu saya Kepala BNPB dan seluruh penggiat penanggulangan bencana ini menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa isu negatif bukan hanya kali ini saja.  Mudah-mudahan tidak terjadi lagi di masa hidup kita atau tidak terjadi lagi di masa hidup anak cucu kita. Munculnya isu megatrasi ini kita tidak perlu bersikap terlalu takut. Namun meningkatkan  kesiapsiagaan itu harus dilakukan,’ katanya. (rul)

Exit mobile version