Latihan Sparring Bareng Jeka Saragih di Warrior Workout, Figur Publik Indonesia Rasakan Sendiri Perbedaan Latihan Atlet UFC

PROGRAM WARRIOR WORKOUT— Program Warrior Workout wadah bagi pencinta UFC di Indonesia berlatih olahraga MMA bersama petarung UFC Jeka Saragih.

JAKARTA, METRO–Setelah sukses meng­gelar program Warrior Workout pada Juli, Mola kembali memberikan wa­dah bagi pencinta UFC di Indonesia untuk menda­patkan pengalaman berlatih olahraga MMA di Jakarta bersama satu-sa­tunya petarung asal Indonesia di UFC, Jeka Saragih.

Kali ini, Jeka tak hanya berbagi teknik-teknik dasar tapi juga berbagi pengalaman berlatih dengan menu pelatihan di Amerika yang mampu membuatnya menembus karir internasio­nal sebagai petarung UFC.

UFC adalah ajang olah­raga paling bergengsi yang menjadi tujuan semua atlet MMA di seluruh dunia. Kurang lebih hanya 500 petarung terbaik yang mam­pu terpilih dan bergabung dalam UFC. Jeka Saragih sudah menjadi simbol kebanggaan nasio­nal yang menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mengejar mimpi di panggung internasional.

Popularitas UFC di kalangan selebritis dan atlet internasional juga semakin menegaskan status UFC sebagai ajang olahraga teratas. Selebriti seperti Jared Leto, Mark Wahlberg, Drake, dan Mbappe, sering menghadiri acara UFC.

Di Indonesia, popularitas UFC juga terus me­roket. Tak mengherankan juga jika peserta di Warrior Workout yang telah digelar ketiga kalinya cukup membeludak. Workshop yang direncanakan hanya berlangsung 2 sesi, terus berlanjut hingga sesi ke-3.

Beberapa wajah figur publik yang meminati olah­raga MMA seperti Daffa Wardhana, Roy Ricardo, dan Bastian Steel, terlihat hadir. Mereka serius me­ngikuti latihan dan pengalaman sparring langsung dengan Jeka Saragih.

Aktor Daffa Wardhana yang memang memiliki dasar bela diri Brazilian Jiu-Jitsu sangat terkesan de­ngan pengalaman berlatih yang berintensitas tinggi dan memacu adrenalin bersama Jeka Saragih. Me­nurut dia, Warrior Workout sangat seru dan membuat terinspirasi lebih karena ada figur atau sosok yang dianggap paling inspiratif di MMA Indonesia.

“Merasakan Jeka mengajar membuat kita semua peserta semakin semangat. Bahkan saat mencoba sparring grappling dengan Jeka, kerasa banget muscle build dia memang beda, mulai dari balance sampai pressure point yang luar biasa ketat dan bikin gue sulit bergerak,” papar Daffa Wardhana.

Menurut dia, Jeka su­dah berada in another le­vel dan UFC. Bukan sekadar fight tapi juga soal industri dan ekosistem.

“Di setiap fight selalu ada hal baru yang bisa diomongin, ada hiburan yang baru, drama, psywar, dan full of surprises!” ucap Daffa Wardhana.

Lain lagi dengan Bastian Steel yang sempat menyaksikan pertarungan debut UFC Jeka Saragih di arena Oktagon Las Vegas Amerika Serikat saat me­ngalahkan petarung Brazil Lucas Alexander pada November 2023.

“Melihat teman-teman berlatih bareng Jeka Saragih seru banget dan me­rasa agak cemburu, karena nggak bisa ikut latihan langsung secara penuh, ikut grappling seru banget dan intens, dan bikin gue mau latihan terus,” tutur Bastian Steel.

“Semoga Jeka ini bisa terus ada waktu untuk bisa bikin workshop kayak gini. Tapi ada workshop atau nggak, sepertinya aku akan tetap latihan terus. Dari dulu memang aku suka banget combat sport,” imbuh dia.

“Dari kecil suka nonton tinju dan lain-lain sampai akhirnya ketemu UFC yang ternyata sangat menye­nangkan. Karena memang tarungnya bebas, ada grap­pling, ada boxing juga, ada muay thai, dan lain-lain, tapi juga ada drama-drama yang membuat kita tertarik terus pengen menonton UFC. Jadi UFC memang keren banget!” ungkap Bastian.

Jeka mengakui bahwa jalan menuju UFC sama sekali tidak mudah. Namun, pengalaman UFC telah mendorongnya naik ke level yang lebih tinggi. Dia memacu diri untuk terus disiplin menjalani menu latihan yang sangat ketat dan keras.

“Dengan fasilitas berlatih yang lengkap di A­merika, saya bisa dilatih langsung oleh pelatih MMA terbaik dunia, latihan sparring dengan petarung terbaik dunia yang mempertajam keterampilan dan membuat saya lebih tangguh secara mental maupun fisik,” ucap Jeka.

“Tinggal saya yang harus berjuang setiap hari untuk meningkatkan diri agar bisa mempertahankan tempat di UFC. Dengan standar yang sangat tinggi di UFC, kalau jelek, kamu bisa mati. Setiap kali masuk oktagon, kita mempertaruhkan hidup dan mati. Satu pukulan di UFC bisa mengubah hidup kita selamanya,” tambah dia.

Minat terhadap olahraga MMA tidak hanya me­ningkat di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Jeka Saragih yang berhasil menjadi atlet UFC membuat popularitas olahraga MMA di Indonesia meningkat pesat. Ditambah lagi, prestasi petarung-petarung seperti Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev yang semakin cemerlang turut menambah minat audience UFC di Indonesia. (jpg)

Exit mobile version