SAWAHLUNTO, METRO–Rahmadhan Cahaya Illahi, Siswa SMAN 3 Sawahlunto berhasil menyabet gelar juara pada perlombaan tingkat nasional Roket Air di Inagto Agro Village Ciseeng Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Putra pasangan Adeberton yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek, dan Gusnida yang bekerja sebagai asisten rumah tangga ini mampu mambuat bangga Sumatera Barat (Sumbar) khususnya Kota Sawahlunto padan ajang yang berlangsung pada 19-20 Juni 2024 yang lalu.
Kini, dengan keberhasilannya tersebut, Ramadhan Cahaya Illahi berhak mewakili Indonesia pada ajang kompetisi roket Internasional di Singapura.
“Meskipun saya cuma tukang ojek, tapi anak saya mampu mengukir prestasi sampai tingkat nasional. Sampai saat ini masih seperti mimpi, dan Alhamdulillah ananda juara pertama dan lanjut pada tingkat Internasional di Singapura. Tapi untuk biaya ikut kompetisi sampai ke Singapura ini saya tidak tahu harus bagaimana, sedangkan untuk ke Bogor saja susah cari dananya sampai ajukan proposal sana-sini,”ujar Adeberton, orangtua dari Rahmadhan Cahaya Illahi.
Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Sekolah SMAN 3 Sawahlunto, Erdiani juga mengungkapkan rasa syukurnya dan merasa bangga kepada siswanya dan juga guru pembimbing Siska Lestari, S.Pd serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan support baik berupa moril maupun materil untuk keberangkatan dalam mengikuti kompetisi.
“Siswa kita ini bersama 9 siswa lainnya menjadi pemenang roket air tingkat Propinsi yang digelar pada 9 – 10 September 2023 lalu, ” kata dia.
Sebelum mengikuti kompetisi tingkat Nasional ini jelas Erdiani, OSIS SMAN 3 Sawahlunto menjadi Panitia kegiatan Kompetisi Roket se Cabang Wilayah V bekerjasama dengan pihak Labiaba ( Langit Biru Anak Bangsa) pada 17 – 18 Februari 2024 lalu. Kegiatan itu lanjur dia, bertujuan mengenalkan kompetisi roket air kepada sekolah sekolah lain di tingkat SLTP dan SLTA, juga sebagai persiapan siswa kami untuk mengikuti kompetisi tingkat Nasional.
“Alhamdulillah semuanya sukses dan membuahkan hasil seperti saat ini. Kami sangat bersyukur sebagai sekolah kecil bisa berbuat sesuatu yang dianggap sebagian orang tidak mungkin,” kata dia lagi.
Kepsek Erdiani menyebut, saat ini sekolah terkendala dengan pendanaan keberangkatan siswa untuk ke Singapura nanti, dikarenakan dana sekolah yang sangat terbatas.
“Harapan kami semoga ada donatur yang bersedia untuk membantu pembiayaan untuk mengikuti ajang bergengsi tingkat Internasional tersebut dan berharap siswa kita juga bisa sukses meraih prestasi nantinya, ”harap Erdiani. (pin)