Korea Selatan, yang dianggap sebagai salah satu pesaing kuat dalam turnamen, menghadapi kesulitan ketika mereka dikurangi menjadi 10 orang pada menit ke-70 tetapi berhasil bertahan hingga adu penalti.
Penalti penting Pratama Arhan, ditambah dengan penyelamatan penting terhadap tendangan penalti Lee Kang-hee, menentukan kemenangan Timnas Indonesia.
Kekalahan ini merupakan pukulan besar bagi Korea Selatan, karena mereka gagal lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya sejak tahun 1980-an.
Pelatih yang berhasil untuk Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berasal dari Korea Selatan, menambahkan sentuhan menarik pada pertandingan tersebut.
Dengan performa luar biasa mereka, masyarakat Indonesia kini dengan antusias menantikan peluang tim mereka untuk lolos ke showcase atletik global.
Perjalanan tim ini membangkitkan kenangan akan partisipasi mereka dalam Olimpiade 1956 di Australia, di mana mereka tersingkir oleh Uni Soviet.
Mohamad Kusnaeni, seorang komentator sepak bola Indonesia, mengungkapkan keterkejutannya atas pencapaian Timnas Indonesia, dengan menekankan determinasi dan ketangguhan mereka dalam laga tersebut.
Meskipun pengalaman mereka terbatas pada tingkat ini, upaya dan dedikasi tak kenal lelah Timnas Indonesia telah mendorong mereka maju.
Saat turnamen berlanjut, sorotan beralih ke pertandingan perempat final lainnya, termasuk kemenangan Jepang atas Qatar dan pertandingan yang akan datang antara Arab Saudi, Uzbekistan, Irak, dan Vietnam. (jpg)