Terancam Degradasi, Everton dan Nottingham Forest Resmi Didakwa Langgar Aturan Keuangan EPL

PELANGGARAN KEUANGAN— Everton dan Nottingham Forest didakwah bersalah dalam kasus pelanggaran keuangan di Premier Leauge.

Secara resmi Liga Ingris Premier Leauge (EPL) pada Senin (15/1) telah mengeluarkan pengumuman bahwa Everton dan Nottingham Forest di dakwa bersalah melanggar aturan Profi­tabilitas dan Keberlanjutan (PSR) di EPL.

Di dalam aturan keuangan di Premier Leauge menyebutkan bahwa setiap klub hanya boleh kehilangan tidak lebih dari 105 juta Pound selama periode 3 tahun dan berlaku 35juta pound per musim.

Sedangkan Everton dan Nottingham Forest nilai kerugianya melewati ambang batas yang di tetapkan pada periode 2022-2023.

Pada Nottingham Forest karena mereka berada dalam kejuaraan Ting­kat kedua hingga 2022, sehingga kerugian mereka dibatasi jadi 61 juta pound, Dimana nilai kerugianya maksimum 38juta pound selama tiga musim se­hinggga 13juta pound per musim.

Sedangkan Everton diketahui nilai kerugianya mencapai 124,5 juta pound sehingga melewai aturan PSR Liga Premier. Diketahui juga Everton sebelum­nya telah dijatuhi hukuman yang sama dengan pengurangan 10 poin di bulan November 2023.

Dijatuhkanya dakwa yang kedua bagi Everton juga cukup menghawartikan bagi posisi mereka di klasemen EPL karena mereka telah kehilangan ba­nyak poin.

Saat ini diketahui posisi Everton berada hanya terpaut 3 teratas dari zona degradasi yaitu di posisi 17. Sedangkan Nottingham Forest berada diklasemen 15 diatas Everton.

Dalam rilis yang diberikan oleh Everton bahwa pihak Everton tidak tinggal diam, mereka menyatakan akan segera mengajukan banding dan akan tetap mempertahankan posisinya.

Meskipun begitu Pengajuan banding juga berpotensi untuk memunculkan tudingan baru bagi klub. Namun apabila banding itu diterima bisa menguntungkan pihak Everton dan menerima faktor-faktor mitigasi yang diajukan klub atas kerugian mereka.

Apabila banding ditolak maka kemungkinan besar klub akan menghadapi kemungkinan pengurangan poin untuk kedua kalinya.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan, Everton juga sempat menuding ini adalah sebagai penyebab dari ketidakjelasan aturan di Liga Premier.

Diungkapkanya bahwa “Liga Premier tidak memiliki pedoman yang jelas atas dugaan pelanggaran dalam mencegah klub diberi sanksi, tidak seperti di badan pengatur EFL.”

Sedangkan pihak dari Nottingham forest juga mengakui adanya pelanggaran PSR dalam klubnya, mereka me­ng­ungkapkan dalam rilisnya bahwa berharap untuk mendapatkan hasil yang cepat dan adil.

Berdasarkan informasi yang dikutip pada laman liga EPL yang mengatakan bahwa sesuai aturan di Liga Premier kedua kasus ini telah dirujuk ke Ketua panel Yudisial yang nantinya akan menunjuk ke komisi terpisah untuk menentukan sanksi yang sesuai.

Nantinya hukuman yang diberikan ini dapat bersifat hukuman yang mencangkup denda,pengurangan poin hingga sanksi lainnya.

Pendakwaan yang diberikan oleh kedua klub tentunya akan mengancam posisi mereka dibawah klasemen yang terancam bisa terdegradasi dari kasta 1 Premier Leauge.

Terutama Everton yang sudah pernah di kurangi poinnya, hal ini akan menjadi pengurangan terbesar bagi Everton apabila terjadi.

Sebelumnya diawal tahun Manchester City juga pernah didakwah dengan kasus yang sama dengan lebih dari 100 dugaan pelanggaran aturan keuangan, Namun dalam kasus ini belum ada tidak informasi terkait putusanya.

Sedangkan Nottingham Forest menjadi klub ketiga setelah Everton dan Manchester City yang di dakwa dalam pelanggaran kasus keuangan EPL. (jpg)

Exit mobile version