Timnas Indonesia akan berjumpa Timnas Libya pada laga uji coba di Stadion Mardan, Jumat (5/1). Duel antara Indonesia vs Libya akan dimainkan mulai pukul 19.30 WIB.
Setelah kalah 0-4 pada pertemuan hari Selasa (2/1) lalu, Shin Tae-yong menyiapkan perubahan. Sang pelatih memastikan bahwa Indonesia akan lebih serius. Indonesia akan menyiapkan taktik khusus dan dipastikan tampil berbeda jika dibanding laga pertama.
Statistik pada pertemuan pertama, kubu Indonesia punya penguasaan bola lebih baik. Hanya saja, Skuad Garuda tidak cukup kreatif dan efektif ketika membangun serangan. Sementara, ada banyak kesalahan di lini belakang.
Indonesia harus memperbaiki koordinasi di belakang. Jordi Amat dan Justin Hubner harus sepenuhnya fokus. Mereka tidak boleh membuat kesalahan elementer lagi jika tidak ingin melihat gawang Indonesia kebobolan.
Pada pertandingan pertama, Garuda memang tertinggal dari The Mediterranean Knights dalam semua aspek. Timnas Indonesia mengirim 7 tembakan (3 on target). Ini berbeda jauh dengan Libya yang melepaskan 17 tembakan (8 tepat sasaran).
Timnas Indonesia yang ada di peringkat 146 FIFA, tampak tidak mampu menahan laju Libya, yang menempati ranking 120. Pertahanan Garuda gagal membendung permainan direct sang wakil Afrika, yang membuat kiper Syahrul Trisna harus melakukan banyak penyelamatan.
Sebaliknya, Garuda kesulitan untuk memainkan bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Kekalahan 0-4 itu tidak membuat Shin Tae-yong ciut nyali. Sang juru taktik asal Korea Selatan menegaskan hasil pertandingan uji coba tidak bisa dijadikan tolok ukur kesiapan Timnas Indonesia. Apalagi, ia memang sengaja melakukan perubahan taktik dan bongkar-pasang pemain di laga perdana kontra Libya.
“Jadi di laga kemarin, saya tidak melihat hasil akhir, namun lebih kepada mengecek kondisi pemain. Sebab, sejak TC Turki kami terus menggenjot fisik pemain. Mungkin fans kecewa dengan hasil, namun percayalah tim terus mengalami perkembangan yang positif,” papar Shin Tae-yong dikutip laman resmi PSSI.
Setelah kalah telak di leg pertama lawan Libya, bagaimanapun, Timnas Indonesia mesti menunjukkan perkembangan positif di leg 2. Apalagi, tinggal tersisa 2 laga uji coba lagi sebelum Garuda naik panggung ke Piala Asia 2024. Usai leg 2 kontra Libya, Timnas Indonesia akan berdue kontra Iran pada Selasa, 9 Januari.
Selain itu, yang layak dicatat adalah pentingnya laga. Duel kedua kontra Libya akan masuk hitungan peringkat FIFA. Ini berbeda dengan leg pertama yang tidak dihitung. Atas dasar itu pula pada Selasa (2/1) lalu, Shin Tae-yong melakukan 10 pergantian pemain pada awal babak kedua, atau melewati batas maksimum pergantian dalam laga normal.
Mengingat pertandingan leg 2 kontra Libya ini tidak dimainkan pada kalender FIFA, bobot laga uji coba ini hanya kecil. Artinya, jika mendapatkan kemenangan, poin Timnas Indonesia hanya bertambah sedikit, sedangkan jika kalah, poin yang dimiliki pun berkurang tipis.
Saat ini, Timnas Indonesia menempati peringkat 146 FIFA dengan 1064,01 poin. Di sisi lain, Libya menduduki ranking 120 FIFA dengan 1155,23 poin. Memang, ada perbedaan 26 tingkat antara kedua tim di peringkat FIFA. Namun, perbedaan poin Libya dan Indonesia hanya sekitar 91 angka.
Jika bisa mengalahkan Libya tidak terlalu signifikan, poin Timnas Indonesia akan bertambah +2,93 poin. Ini akan membuat Garuda memiliki 1066,94 poin. Jumlah poin itu hanya akan mengerek Timnas Indonesia naik 1 peringkat, unggul dari Botswana (1064,5 poin).
Sebaliknya, jika Timnas Indonesia kalah dalam pertandingan ini, poin mereka akan berkurang 2,07 poin. Hal tersebut akan membuat Garuda mempunyai 1.061,94 poin. Namun, jumlah itu tidak akan menurunkan peringkat Timnas. Pasalnya, tim peringkat 147 saat ini, St Kitts and Nevis, hanya memiliki 1.057,05 poin. (*/rom)
Komentar