Banyuwangi, kabupaten yang terkenal sebagai “The Sunrise of Java” kembali melambaikan prestasi gemilang melalui salah satu putrinya, Aldhea Azarina Bharata, seorang atlet karate berusia 11 tahun.
Aldhea, yang akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia karate The Miko di Kota Maia, Portugal, telah menunjukkan keahliannya di hadapan Bupati Ipuk Fiestiandani. Artikel ini akan mengupas perjalanan Aldhea, dukungan dari pemerintah setempat, dan harapannya untuk meraih prestasi internasional.
Lounge Pelayanan Publik Kantor Pemkab Banyuwangi menjadi saksi ketangguhan Aldhea saat memperagakan jurus karate di hadapan Bupati Ipuk. Dalam usianya yang masih belia, Aldhea telah mengukir prestasi di tingkat nasional, meraih dua medali emas pada kejuaraan karate tingkat nasional di Jakarta.
Namun, prestasinya tak berhenti di sana. Dia siap berlaga di tingkat internasional, menjadi satu-satunya kontingen Indonesia yang akan mengikuti dua nomor kompetisi sekaligus: kata (jurus) dan kumite (tarung).
Dukungan penuh dari Bupati Ipuk Fiestiandani menjadi suatu kehormatan bagi Aldhea. Di Lounge Pelayanan Publik, Bupati Ipuk memberikan semangat langsung kepada Aldhea dan menyatakan rasa bangganya terhadap prestasi sang atlet muda.
Aldhea, yang baru saja meraih kesuksesan di kejuaraan nasional, mendapatkan dorongan positif dan ucapan selamat untuk menghadapi tantangan di tingkat internasional.
Prestasi Aldhea tak terlepas dari ketekunan dan disiplin yang ditanamkan selama bertahun-tahun. Pelatihnya, Firda Dian Pramana, menjelaskan bahwa Aldhea telah menjalani program pemusatan latihan di Pelatnas Jakarta sebagai bagian dari persiapan untuk kejuaraan dunia.
Dengan fokus pada kategori pemula untuk usia di bawah 12 tahun, Aldhea telah menunjukkan dedikasinya dengan melanjutkan program latihan di Banyuwangi setelah pulang dari Pelatnas.
Dilansir dari Radar Banyuwangi, saat ditanya tentang harapannya di kejuaraan dunia, Aldhea dengan lugas menyatakan, “Saya ingin menjadi juara.” Ambisinya yang tinggi dan semangat juangnya menjadi inspirasi bagi banyak anak-anak Banyuwangi.
Bupati Ipuk Fiestiandani berharap bahwa keberhasilan Aldhea dapat menjadi pemicu semangat bagi generasi muda untuk mengejar prestasi dan tidak takut bermimpi besar.
Di balik kesuksesan Aldhea, peran keluarga juga patut diapresiasi. Ibunya, Rina Mayasari, menceritakan perjalanan Aldhea yang dimulai sejak kelas dua SD hingga menjadi wakil Indonesia di kejuaraan karate dunia.
Aldhea, yang sering meraih kemenangan di tingkat lokal, kini melangkah ke panggung internasional sebagai hasil dari kerja keras dan dukungan penuh dari keluarga dan komunitasnya.
Aldhea Azarina Bharata, dengan semangat dan prestasinya membuktikan bahwa kecil bukanlah penghalang untuk bermimpi besar. Dukungan penuh dari pemerintah setempat dan komunitas menjadi landasan kuat bagi kesuksesannya.
Melalui kejuaraan dunia di Portugal, Aldhea tidak hanya membawa nama Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Banyuwangi untuk mengejar impian mereka. Prestasinya yang gemilang di usia yang masih sangat muda menandakan bahwa kabupaten The Sunrise of Java memiliki bakat luar biasa yang terus berkembang.(jpc)




















