PADANG, METRO – Menjelang PON pada 2020 yang akan dilaksanakan di Papua, KONI Sumbar mempersiapkan strategi untuk persiapan para atletnya. KONI mengidentifikasi potensi disebagian cabor seperti dalam nomor dan kelas yang akan dipertandingkan.
Wakil Ketua Umum KONI Sumbar yang juga Sekretaris Umum Pertina Sumbar, Fazril Ale mengatakan, pemetaan prestasi cabor yang akan diikuti, melihat peluang atlet untuk mendapatkan hasil dengan melihat kemampuan pesaing dicabang olahraga masing-masing.
”KONI juga mengidentifikasi atlet yang akan diikut sertakan dalam kejuaraan Pra-PON atau Porwil yang akan diadakan di Bengkulu di tahun ini,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, cabang olahraga yang akan diikutkan untuk PON pada 2020 ada sebanyak 54 cabor. Syarat atlet, harus mempunyai prestasi di daerah maupun nasional dan internasional.
Sementara untuk pelatih, lanjutnya, harus mempunyai sertifikat bertaraf nasional, dan untuk kepengurusnya harus legitimasi atau masih ada masa berlaku kepengurusannya. KONI Sumbar juga telah membentuk tim Satgas untuk melaksanakan latihan bersama atlet binaan KONI yang dilakukan dihari Sabtu dan Minggu.
Diterangkan, KONI telah mempunyai atlet binaan di tahun 2017 sebanyak 71 atlet dari 19 cabang olahraga. Di tahun 2018 mempunyai 136 atlet dari 23 cabang olahraga. Sementara untuk 2019, KONI masih melakukan proses oleh tim promosi degradasi.
”Kita juga membentuk tim monitor dan evaluasi dari kegiatan atlet yang di koordinasikan dengan tim satgas,” ujarnya.
Disetiap cabor, lanjutnya, diberikan dana binaan perbulan bagi cabor yang atletnya berprestasi serta atletnya masuk kedalam atlet binaan KONI. Atlet binaan KONI juga mendapatkan uang pembinaan perbulan sesuai hasil prestasinya, serta diprioritaskan mengikuti kejuaraan didaerah maupun nasional dan internasional yang dilaksanakan dicabangnya. (e)