Vakum 2 Tahun, Livoli Kembali Bergulir

LIVOLI-Hermawan Sutanto (kiri), Hanny Surkatty (tengah) dan Hendy Lim setelah mengumumkan perhelatan Livoli 2022.

JAKARTA, METRO–Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Liga Voli Indonesia (Livoli) kembali bergulir tahun ini.

Baik di level Divisi Utama maupun Divisi Satu (kejurnas antarklub). Divisi Satu bakal diikuti 23 tim putra dan 19 tim putri. Sedangkan Livoli Divisi Utama diikuti masing-masing delapan tim putra-putri.

Ketua III Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI Hanny S. Surkatty menyatakan, Divisi Utama akan diikuti banyak pemain nasio­nal.

Karena itu, Livoli Divisi Satu, Divisi Utama, dan Proliga menjadi rangkaian untuk mencari pemain SEA Games 2023 Kamboja pada 5–17 Mei.

Proliga sendiri dijadwalkan bergulir pada 5 Januari 2023 dan selesai pada Maret. Di SEA Games sebelumnya, Indonesia berhasil mendapat medali emas di putra dan perunggu di putri.

’’Dengan adanya banyak event ini, diharapkan bisa le­bih lagi prestasinya,’’ harapnya saat diwawancarai di The Hall Senayan City, Jakarta, Rabu (21/9).

Hanny melanjutkan, yang membedakan Livoli kali ini dengan biasanya adalah jumlah subsidi. Pada Livoli Divisi Satu, setiap klub peserta menerima subsidi Rp 10 juta. Untuk Divisi Utama, tiap tim peserta menerima Rp 15 juta.

’’Dan, jika lolos ke final four, setiap tim mendapatkan subsidi Rp 25 juta,’’ ungkap Hanny.

Menurut dia, jumlah subsidi yang didapat sangat membantu tim. Hanny menuturkan, dengan naiknya jumlah subsidi, tim yang bertan­ding meningkat.

’’Sebelumnya Divisi Satu 10 putra dan 9 putri, kini jumlah pesertanya meningkat. Tahun depan, kalau subsidi­nya banyak lagi, baru kita akan lebih banyak lagi memperluas jaringan,’’ bebernya.

Rencananya, Livoli Divisi Satu maupun Divisi Utama disiarkan secara langsung di Moji, Vidio, dan Champions TV.

Hermawan Sutanto selaku COO Vidio menyampaikan antusiasme platform OTT Vidio sebagai official broadcaster musim 2022. Menurut dia, voli merupakan cabang olahraga yang masuk dalam top 3 di Vidio dan konsisten jadi olahraga dengan penonton terbanyak.

’’Jadi, tidak seperti cabang tertentu yang kalau pemain Indonesia yang tampil, maka naik penontonnya. Dan kalau bukan Indonesia turun. Kalau voli konsisten di Vidio,’’ ung­kapnya. (jpg)

Exit mobile version