Kegagalan KONI Sumbar Harus Dievaluasi

Nofrizon.

PADANG, MERO–Anggota Komisi V DP­RD Sumbar Nofrizon menilai KONI Sumbar telah gagal merealisasikan target perolehan medali di ajang PON XX Papua tahun 2021. Maka, sudah sela­yaknya pengurus cabang olahraga (Cabor) me­ngu­sung Musorprovlub KO­NI Sumbar.

“Jika pengurus Cabor berani mengusung Musorprovlub, maka secara pribadi saya akan membantu panitia pelaksana Musorprovlub KONI Sumbar biaya konsumsi­nya. Tapi, pelaksanaan Musorprovlub KONI itu harus sesuai aturan yang berlaku,” ujar Nofrizon di DP­RD Sumbar, Kamis (21 /10).

Dikatakan Nofrizon, keberadaan kepengurusan KONI Sumbar  yang kini memang tidak layak dipertahankan, melihat sepak terjangnya di PON XX Pa­pua yang tidak mencapai target.

Karena, sudah basuluh dengan matahari, bukan lagi bersuluh dengan batang pi­sang,  menyangkut carut marutnya, KONI mengurus kontingen Tuah Sakato berangkat ke Bumi Cendrawasih. Mulai dari,  pelepasan, kostum kontingen, mengurus perjalanan atlet pulang pergi ke Papua dan kembali ke Sumbar.  Me­nang tidak mengenakan mendengarkan informasi atlet mengalami ketelan­taran sepualang dari arena PON XX Papua.

Selain itu, menjelang keberangkatan ke PON XX pengurus KONI Sumbar juga tidak pernah melakukan hearing dengan DPRD Sumbar, bagaiamana beberadaan dan koemampuan kontingen Sumbar di arena PON XX.  Juga, tidak ada random soal pertandingan  atlet. Sebab, berkaca pada PON sebelumnya, unsur Muspida Sumbar ikut mem­berikan dukungan kepada atlet.

“Maka, sudah seharusnya DPRD Sumbar dalam hal ini Komisi V menjadwalkan segera untuk me­lakukan evaluasi terhadap KONI Sumbar, baik itu pencapaian dari prestasi kontingen Sumbar  di PON dan penggunaan anggaran,” ujar Nofrizon, dari Fraksi Demokrat ini.

Dikatakan Nofrizon, ia mengharapkan segera Komisi V memanggil pengurus KONI Sumbar untuk melakukan evaluasi, ja­ngan ditunda-tunda lagi.  Dan jika langkah evaluasi dilakukan, maka yang bersangkutan Ketua KONI Sum­bar Agus Suardi wajib datang memberikan keterangan. Dan tidak boleh diwakil wakilkan kepada peng­­rus lain. Kemudian, dalam evaluasi  pengurus KONI tersebut sekaligus dihadirkan Dispora Sumbar beserta Asisten Setdaprov Sumbar yang membawahi olahraga.

Sementara, Ketua Komisi V DPRD Sumbar Mukhlis Yusuf Abit mengatakan, selain kegagalan dan penggunaan anggaran KONI Sumbar dilakukan evaluasi. Maka, kepengurusan dari KONI Sumbar juga harus dievaluasi.

“Masa  ya, jumlah kepengurusan KONI berjumlah ratusan personel. Menjadi pengurus KONI tersebut bukan sekadar numpang nama, tetapi harus menguasai dalam hal mengurus olah­raga dan sain olahraga,” tegas Yusuf Abit.

Juga dipertanyakan, kenapa para pengusaha ikut masuk nama menjadi pengurus KONI, kalau ha­nya sebagai numpang na­ma.

Seharusnya, para pe­ngusaha yang menjadi pe­ngurus, hendaknya menjadi bapak angkat Cabor. Jadi pengurus KONI itu bagai­mana mengurus olahraga lebih berprestasi dari sebelunbnya. Bukan, makin anjlok prestasi olahraga.

“Saya juga melihat jumlah personel pengurus KO­NI Sumbar itu melebihi seratusan personel, hal ini juga perlu dievaluasi. Sedangkan, jumlah pengurus KONI sebelumnya hanya sebanyak 45 orang, seka­rang mencapai 105 orang,” ujar Yusuf Abit. (boy)

Exit mobile version