Efendi, Ketua Sasana Garuda Sakti Boxing Camp, Sejak 2015, Abdikan Diri Urus Olahraga Tinju

MELATIH— Efendi tengah melatih dua pelatih di Sasana Garuda Sakti Boxing Camp, Padang.

PADANG, METRO–Dalam menekuni pro­fesi memang dituntut total, termasuk pekerjaan. Hal itu diaplikasi Ketua Sasana Garuda Sakti Boxing Camp, Efendi tidak kenal lelah dalam membina cabang olahraga (Cabor) tinju. Bahkan, ia telah menekuni olahraga keras adu jotos ini. Mantan pelatih PON Riau tersebut mentarget­kan anak asuhnya meraih medali emas PON XXI Su­mut-Aceh tahun 2025.

“Saya sudah siapkan sebanyak 20 orang petinju untuk dibina dari sekarang hingga ke depan. Target­nya yang dibidik adalah PON XXI tahun 2025 dapat meraih medali emas,” ujar Efendi, Selasa (27/7) di Sasana Boxing Camp, Tel­kom Padang.

Tahun 80-an siapa yang tak kenal dengan nama Garuda Sakti Boxing Camp, karena sasana tersebut kawah candradimuka pe­tin­ju Sumbar. Di sanalah mereka digembleng seba­gai petinju agar punya pre­tasi nasional. Wajar saja tahun itu Garuda Sakti sangat disegani di kawasan Sumatera, karena diasuh oleh almarhum Arif Pohan.

Garuda Sakti lahir ta­hun 1979, kala itu memiliki petinju seperti, Togi Paru­hun Tobing, Efendi, Her­manto, Jafar Putera, Mak­sum, Aceng, Paruhun Pa­nga­ribuan dan Syafei. Pem­binaan yang dilakukan almarhum Arif Pohan mem­buahkan hasil. Setiap mengikuti kejuaraan nasio­nal maupun regional selalu meraih prestasi mem­bang­gakan. Bahkan, Efendi pernah melatih atlet tinju pra Pekan Olahraga Na­sional (PON) XI..

Sejak wafatnya, Arif Pohan berdampak pada sasana Garuda Sakti. Tak ada yang mengurus dan akhirnya mati suri. Namun, pada tahun 2015, Efendi yang pernah digembleng di sasana itu menghidupkan lagi Garuda Sakti yang nyaris puluhan tahun mati suri. Setelah minta restu kepada isteri mendiang Arif Pohan, Garuda Sakti Boxing Camp kembali ber­nafas.

“Saya mendukung hi­dup­nya kembali sasana Garuda Sakti. Khusus buat Efendi saya ucapkan teri­ma­ksih telah mem­bangkit­kan sasana kebanggaan kita,” ujar pembina Garuda Sakti Boxing Camp, Sri Mawarni.

Ada kebanggan ter­sen­diri bagi Sri Mawarni ha­dirnya Garuda Sakti, ka­rena secara tak langsung membangkitkan kenangan yang sudah terkubur pu­luhan tahun. Bahkan, dia berjanji akan membantu sasana tersebut baik se­cara finansial maupun mo­ril.

”Saya siap membantu apa saja keperluan sasana Garuda Sakti,” ujar Pe­ngurus Besar Pertina Pusat bidang, pembinaan petinju puteri yang tak lupa megu­capkan terimakasih kepa­da Efendi atas jasanya terhadap sasana.

Bagi Efendi menghi­dupkan kembali sasana Garuda Sakti adalah tang­gungjawab moralnya. Ka­rena dengan cabang olah­raga tinju dia diterima berkerja di Telkom.”Kalau tidak punya prestasi tentu saya tidak dapat berkerja di Telkom,” ujar Efendi yang pernah meraih me­dali emas kejuaraan tinju se-Sumatera dan medali perak Piala Asahan tahun 1985.

Selain membina tinju, Garuda Sakti juga mem­bina cabang olahraga bu­lutangkis dengan nama PB Garuda Sakti. ”Prestasi atlet bulutangkis kita cukup bagus, baru saja juara di Pekan baru,” sebut Efen­di.yang juga Wakil Ketua Pertina Sumbar. (boy)

Exit mobile version