PADANGPANJANG, METRO–Memastikan aktivitas dan program Cabang Olahraga (Cabor) tetap berjalan, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Padangpanjang, terjunkan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke lapangan. Hal itu diungkapkan Ketua Koni Padangpanjang Primer, Selasa (27/7). Seiring dengan dilakukannya Monev tim juga dituntut mendata atlet dan inventaris di 31 Cabor aktif.
“Kita sudah bentuk tiga tim Monev dan diberi tanggungjawab 45 hari kerja untuk menyelesaikan monevnya. Dari hasil monev tersebut, kita kembali menggelar rapat di internal KONI untuk membahas apa menjadi temuan monev,” ujar Primer.
Dari hasil Monev sejauh ini, ungkap Primer, pengurus dari 31 Cabor yang ada di Kota Padangpanjang masih mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana kelengkapan latihan dan sarana pendukung.
“Sarana dan Prasarana menjadi kendala besar di setiap cabor. Kondisi ini tentunya akan menjadi “PR” KONI untuk merumuskan langkah yang akan kita ambil untuk memenuhi kebutuhan cabor,” ujar Primer.
Terpisah, Ketua Pengcab Ikatan Pencak Silat Indonesian (IPSI) Kota Padangpanjang Ahmad Bram Maghfirah,S.Pd mengaku, kebutuhan sarana dan prasarana merupakan kebutuhan mendasar dari cabang olahraga (Cabor).
“Dari kunjungan Tim Monev KONI ke IPSI, kita sudah mengutarakan sejumlah permasalahan yang terjadi di cabor, khususnya dalam program latihan atlit,” sebut Ahmad Bram.
Dikatakan, permasalahan klasik yang menjadi kendala latihan, berupa peralatan. Belum lagi kendala yang dialami oleh cabor selama pandemi Covid-19. “Jika bisa KONI menganggarkan peralatan latihan, untuk mendorong prestasi cabor. Tentunya akan memudahkan cabor dalam pembinaan atlet. Kita sangat mengharapkan perhatian dari KONI sebagai induk cabor di Kota Padangpanjang,” ungkap Primer. (rmd)