KUBUGADANG, METRO – Secara tegas warga Payakumbuh menyatakan “perang” terhadap Pekat (Penyakit Masyarakat) seperti Judi, Miras, Pergaulan Bebas, Narkoba dan LGBT. Senin (5/11) pagi sedikitnya 30 ribu masyarakat Kota berkumpul di Lapangan Kubu Gadang, mendeklarasikan penolakan berbagai bentuk kemaksiatan dan kemungkaran.
Basahnya Lapangan Kubu Gadang tidak mengurangi semangat para peserta Deklarasi Payakumbuh Tolak Pekat. Semangat 30 ribuan masyarakat kota yang didominasi kaum muda ini juga melakukan longmarch dari Pasar Ibuah bergerak menuju Tugu Adipura mengarah ke Rumah Sakit Adnaan WD dan kembali ke lapangan Kubu Gadang dibawah pengawalan ketat aparat kepolisian.
Tampak dihadiri langsung Walikota Payakumbuh Riza Falepi bersama istri Hj.Henny Riza Falepi, Wawako Erwin Yunaz bersama istri Magdalena Erwin Yunaz, Ketua DPRD YB Dt. Parmato Alam, Sekdako Amriul Dt. Karayiang, Kapolres Endrastiawan Setyowibowo, Wakasdim 0306/50 Kota Hasbullah, Kepala Kankemenag Mustafa, Kepala BNNK Firdaus ZN, Pimpinan OPD, Ketua MUI Mismardi, Ketua BWI Erman Ali dan undangan resmi lainnya.
Usai sesi pembukaan dengan pembacaan wahyu ilahi oleh Muhammad Luthfi Yahya dan doa oleh Ketua BWI Kota Payakumbuh, Ketua FK Karang Taruna Kota Payakumbuh Ade Vionora, pimpin pengucapan yel – yel, yang membakar semangat para generasi muda Payakumbuh.
Setidaknya ada beberapa tokoh Payakumbuh menyampaikan orasi dalam Deklarasi Payakumbuh Tolak Pekat siang itu. Seperti dari KNPI Kota Payakumbuh dalam orasinya. “Pemuda adalah harapan agama nusa dan bangsa. Untuk itu dekatkanlah diri kepada Allah SWT. Jauhi pengaruh negatif narkoba, miras, judi, pergaulan seks bebas, LGBT dan sebentuk maksiat lainnya”.
Ketua Penanggulangan Aids (KPA) Kota Payakumbuh, Fahman Rizal sampaikan bahwa Payakumbuh sudah dijangkiti penyakit terkutuk HIV / AIDS yang saat ini belum ada obatnya selain kematian yang perih.
Sidik Feriadi alias Omoy sikumbang sebagai perwakilan MPC Pemuda Pancasila dalam orasinya mengajak pemuda untuk menjauhi pekat. “Pemuda adalah tiangnya sebuah negara. Jadilah pemuda yang kuat, jauhi miras. Lebih baik belajar daripada narkoba. Pemuda cerdas, kebanggaan Payakumbuh,” orasi Omoy Sikumbang.
Sementara Ketua PKK Payakumbuh Hj.Henny Riza Falepi mengungkapkan bahwa, seorang ibu yang mengandung anaknya selama 9 bulan lebih berharap anaknya menjadi anak yang berbhakti. “Bukan untuk jadi pelaku LGBT, bukan untuk menjadi sampah masyarakat. Tapi jadilah manusia yang berguna. Berjanjilah,” pesan Henny sembari menyapu air matanya.
Sementara Ketua Bundo Kanduang dalam orasinya menyebutkan bahwa pemuda adalah harapan kaumnya. Paga dalam nagari. Jangan sampai paga nan mambaok rabah. Yang mabuk anda, yang teler anda. Tapi kami ikut menanggung azabnya.
Ketua MUI Mismardi menekankan bahwa sudah saatnya kita (warga Payakumbuh) bergerak. “Siapa yang melihat kemungkaran, cegahlah dengan tanganmu, dengan lisanmu. Jangan sampai kita dicap Allah sebagai umat yang beriman lemah,” jelas mismardi.
Ketua BNNK Firdaus ZN dalam orasinya mengajak peserta Deklarasi Payakumbuh Tolak Pekat untuk berjihad selamatkan generasi emas Payakumbuh.
“Rusaknya generasi satu bangsa disebabkan berkurangnya figur yang akan dijadikan tauladan, negatifnya pengaruh lingkungan dan interaksi sosial yang salah,” terang Firdaus ZN.
Solusi semua itu adalah kembali ke jalan yang benar sebagaimana telah diatur agama dan norma-norma yang berlaku di satu daerah. “Berikan informasi pekat keseluruh masyarakat dari berbagai sisi. Hidupkan kembali kepedulian bersama, seperti siskamling dan lakukan deteksi dini,” tandas Firdaus ZN.
Dukungan penuh perang terhadap narkoba secara tegas disampaikan Kapolres Payakumbuh. “Kami bangga dengan komitmen bersama ini. Luar biasa Pemko Payakumbuh. Deklarasi ini akan guncang dunia, untuk melahirkan warga Payakumbuh yang beriman. Saya No to Pekat. Berantas pekat, dan SAYA SIAP PALING di DEPAN. Mohon dukungan DPRD dan Pemko serta masyarakat. Mari kita pegang komitmen bersama ini dan pegang prinsip agar kegiatan ini tidak sia-sia,” tegas Kapolres Endrastiawan Setyowibowo.
Ketua DPRD, YB Dt. Parmato Alam dalam orasinya menghimbau Pemko Payakumbuh agar menjadi fasilisator, menjadi Grand Design lahirnya Perda Pekat di Sumbar. “Yang penting adalah aksi kita dalam menjadi pejuang pekat. Mari kita konsep secara sistematis yang strategis. DPRD siap dukung dengan anggaran,” sebutnya.
Membalas sambutan Ketua DPRD, Walikota Payakumbuh Riza Falepi sampaikan terima kasih atas dukungan lisan legislatif. “Inilah harapan kita, bersama dalam rangka menolak pekat, yang notabene pengundang azab. Saat ini perang baru ditabuh, perang tampa peluru. Tapi perang dengan merusak generasi supaya lemah. Akhirnya bangsa ini akan hancur.
Maukah NKRI bubar ?, tidak. Karena NKRI Harga Mati, kita hidup di Indonesia dan kita menjaganya, dimulai dari Payakumbuh,” ujar Riza Falepi.
“Musuh kita adalah pekat dan terindikasi ada sponsor termasuk warga sendiri yang ikut jadi pengkhianat. Hari ini Payakumbuh nyatakan pada dunia bahwa Payakumbuh Tolak Pekat. Perlu dukungan kita semua apalagi dukungan DPRD. Kita rindu Indonesia Jaya yang Bermartabat. Mari kita siapkan langkah, kita hadang pekat bersama. Inilah azan kita untuk Payakumbuh yang kaya,” tukuk Riza Falepi. (us)