“Di perhutanan sosial ini ada yang budidaya madu galo galo, bahkan hasilnya sangat menjanjikan dalam peningkatan perekonomian,” jelasnya.
Mengingat luasnya perhutanan sosial di Kabupaten Agam, dirinya berharap baik kepada pemerintah provinsi maupun pusat, agar dapat membantu masyarakat dalam pengembangan usaha tersebut.
“Kita berharap bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat untuk masyarakat, dalam pengelolaan perhutanan sosial ini,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Andri Warman mengukuhkan Forum Komunikasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Nagari (FKPHBMN) Agam Raya, yang bergerak dalam pengelolaan kawasan hutan melalui program perhutanan sosial di Kabupaten Agam.
Tidak hanya itu, bupati akrab disapa AWR juga memilih tiga pohon yang akan diasuh, dari tiga nagari memiliki hutan lindung di Kabupaten Agam. (pry)




















