SOLOK. METRO–Semakin meningkatnya kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Kabupaten Solok, kulai menjadi perhatian serius. Pemerintah Kabupaten Solok bersiap menetapkan status tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Wakil Bupati Solok, Candra mengatakan lonjakan kasus kebakaran dalam dua bulan terakhir cukup tinggi. Candra, dalam rapat koordinasi tanggap darurat Karhutla yang digelar di Rumah Dinas Wakil Bupati, juga mengatakan Pemetintah Kabupaten Solok akan menetapkan status darurat dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan yang hingga saat ini masih saja terjadi.
Di dampingi sejumlah pejabat dari provinsi dan kabupaten, Candra menyampaikan keprihatinannya terhadap lebih dari 100 titik kebakaran yang terjadi sejak Mei hingga Juni 2025. Beberapa di antaranya, seperti kebakaran di Bukit Junjung Sirih dan Hiliran Gumanti, bahkan nyaris mengancam pemukiman warga dan fasilitas umum.
Keterbatasan personel dan armada diakuinya masih menjadi tantangan besar di lapangan. Untuk rencana penetapqn status darurat, Candra telah berkoordinasi dengan Bupati Solok untuk segera menetapkan status darurat Karhutla.
Tujuannya guna mempercepat mobilisasi sumber daya. Ia mengimbau seluruh Camat dan Wali Nagari untuk aktif mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. “Kami minta seluruh elemen masyarakat untuk turut andil. Ini bukan kerja satu atau dua institusi saja. Bahaya Karhutla ini nyata dan kita harus mencegah sebelum terlambat,” tegasnya.
















