PADANG ARO, METRO–Dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Solok Selatan, pemerintah kabupaten berencana untuk mengintegrasikan rencana pembangunan daerah dengan pengembangan potensi nagari melalui perhutanan sosial. Hal ini mengingat potensi pengembangannya yang tinggi dan jumlah penduduk yang menggantungkan ekonominya pada hasil pertanian.
Wakil Bupati Solok Selatan H. Yulian Efi mengatakan ini merupakan upaya konkret dari pemerintah untuk membangun sektor kehutanan yang disandingkan dengan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Kegiatan ini merupakan upaya konkrit pelaksanaan program unggulan Bupati-Wakil Bupati Solok Selatan yakni “Solok Selatan Bertani “ melalui Pemanfaatan Perhutanan Sosial,” kata Yulian dalam pembukaan Workshop Integrasi Rencana Pembangunan Daerah dengan Pengembangan Potensi Nagari Melalui Perhutanan Sosial di Kabupaten Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, Selasa (8/7).
Menurutnya berbagai potensi yang ada di nagari dapat terus dikembangkan melalui pengelolaan perhutanan sosial dengan berinovasi menciptakan terobosan baru, memanfaatkan peluang serta daya saing kompetitif yang tidak dimiliki daerah lain.
Selain itu kolaborasi juga dibutuhkan untuk menciptakan kolaborasi pentahelix yang akan mewujudkan tujuan bersama.
Pengembangan pemanfaatan perhutanan sosial ini sebenarnya sudah mulai dilakukan di Kabupaten Solok Selatan. Secara keseluruhan, saat ini di Solok Selatan terdapat 17 unit Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) yang memanfaatkan lahan seluas 36.983 hektar. Dari KPS tersebut, terdapat 33 unit Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).




















