SOLOK, METRO-Daerah Kabupaten Solok dinilai sebagai lumbung pangan strategis di Sumatera Barat. Bahkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Selatan berkunjung ke daerah Kabupaten Solok dalam rangka penjajakan kerja sama pengendalian inflasi. Tampak rombongan TPID Sumsel yang terdiri dari berbagai unsur strategis, mulai dari TPID provinsi dan kabupaten/kota, Bank Indonesia, hingga para distributor komoditas pangan. Rombongan TPID Sumatera Selatan disambut Sekretaris TPID Kabupaten Solok, Yosi Agusta.
Pada kesempatan itu, Yosi Agusta memperkenalkan potensi unggulan Kabupaten Solok sebagai daerah agraris yang sangat kaya hasil pertanian. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Solok surplus dalam tiga komoditas utama seperti beras, bawang merah, dan cabai merah.
“Produksi cabe merah kita mencapai surplus 77 persen, hanya 23 persen yang dikonsumsi masyarakat lokal. Begitu juga bawang merah, dari 216 ribu ton per tahun, hanya 11 ribu ton atau sekitar 5 persen yang dikonsumsi masyarakat Kabupaten Solok,” terang Yosi.
Sementara untuk beras, 80 persen dari total produksi Kabupaten Solok bahkan dikirim ke luar Sumatera Barat. Yosi menegaskan bahwa dengan kondisi surplus tersebut, Kabupaten Solok siap menjalin kemitraan antar daerah untuk mendukung stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah lain, termasuk Sumatera Selatan.




















