SOLOK, METRO–Melalui kurikulum ekstra kurikuler setiap jenjang pendidikan, program tahfiz dan tahsin menjadi program unggulan. Sasarannya untuk membudidayakan cinta Al Qur’an, meningkatkan kualitas bacaan dan menghafal Al Qur’an serta membentuk karakter anak yang islami.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok, Irsyad, dalam acara Forum Perangkat Daerah dengan tema memperkuat fondasi transformasi sosial untuk perwujudan masyarakat yang sehat, cerdas, kreatif, tangguh dan berdaya saing.
“Program tahfiz dan dan tahsin dilaksanakan untuk menjawab permasalahan masih adanya siswa SD dan SMP di Kota Solok yang belum lancar dan tidak bisa membaca Al Qur’an,” ungkap Irsyad.
Selanjutnya, Irsyad menyampaikan dalam jangka pendek dilakukan program pendampingan baca Al Qur’an yang dilakukan selama kegiatan pesantren ramadhan, dan untuk jangka panjang kedepannya seluruh siswa diwajibkan mengikuti ekstra kurikuler baca Al Qur’an yang penyelenggaraannya akan diserahkan pada masing-masing sekolah.
Masukan dan saran pada sesi diskusi diantaranya dari MKKS Kota Solok yang meminta agar pemerintah daerah lebih merangkul dan membantu anak yang putus sekolah dan beralih profesi menjadi badut.
Selanjutnya, komunitas disabilitas mengharapkan agar para disabilitas diberi akses yang lebih luas untuk pekerjaan dan difasilitasi bantuan alat bantu kecacatan. Perwakilan Forum Anak mengharapkan pemerintah menyediakan youth centre untuk fasilitasi pengembangan kreativitas anak.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Arjuna Anwar Nani, meyampaikan semua masukan dan saran nanti agar diselaraskan dengan Rencana Strategis Pendidikan. (vko)