Dikarenakan itu, Kabupaten Solok pada APBD 2025 harus memprioritaskan pembangunan yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan menjauhi pembangunan yang bersifat populis. Ia menyebut, jika dilihat kondisi Kabupaten saat ini.
Menurutnya pemerintah daerah masih perlu mengutamakan pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, air minum dan sanitasi.
“Air minum dan sanitasi bukan hanya terkait dengan kebutuhan dasar untuk hidup, namun sudah menjadi urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, begitu juga dengan pembangunan infrastruktur,” katanya
Bagaimanapun juga,katanya, infrastruktur, jalan, jembatan, irigasi, air minum dan sanitasi merupakan faktor yang menentukan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah. “Jika air minum dan sanitasi telah tertangani dengan baik, maka daya saing daerah yang diukur dari indeks pembangunan manusia (IPM) akan turut meningkat,” jelasnya.
Pemenuhan semua itu, hanya dapat dilaksanakan melalui komitmen bersama antara kepala daerah dan DPRD. “Komitmen itu diwujudkan dalam bentuk dukungan kebijakan dan regulasi terkait peningkatan alokasi air minum dan penyehatan lingkungan dalam APBD, untuk pemenuhan target air minum aman dan sanitasi layak yang mengacu pada kebijakan nasional,” paparnya. (vko)




















