SOLSEL, METRO–Setelah meliburkan pelajar mulai dari Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Solok Selatan (Solsel) selama tiga hari dari Kamis-Sabtu (8/10/10), Senin (12/10) semua sekolah di daerah tersebut sudah kembali memulai aktifitas proses belajar mengajar.
“Setelah diliburkan selama tiga hari dari Kamis-Sabtu, Senin semua sekolah di Solsel sudah kembali melakukan aktifitas belajar mengajar di sekolah masing-masing. Perintah meliburkan hanya sampai hari sabtu saja,”Ujar Kepala Dinas Pendidikan Solsel H Fidel Efendi, Senin (12/10).
Untuk kembali meliburkan pelajar, lanjutnya, tentunya harus ada perintah dari pimpinan karena keputusan meliburkan adalah hak pimpinan (Bupati-red).
“Untuk kembali meliburan sekolah, tentunya kita menunggu perintah dari pimpinan, walaupun perintah ini hanya berupa lisan,”Jelasnya.
Dijelaskan, jika terus meliburkan sekolah, kami takut aktifitas belajar yang ada menjadi terganggu, sehingga pembelajaran yang diberikan kepada anak menjadi terlambat sehingga tidak mencapai standar yang diinginkan. Selain itu kami juga takut ini akan menjadi budaya.
“Jika terus diliburkan, kami takut aktifitas belajar mengajar menjadi terganggu dan pembelajaran yang diberikan kepada anak tidak sesuai dengan standar hingga masa ujian nantinya,”Ungkapnya.
Karena sekolah sudah kembali di aktifkan, kami menghimbau kepada semua murid murid sekolah dan para guru untuk memakai masker jika beraktifitas di luar ruangan.
“Kami menghimbau agar siswa-siswi agar memakai masker saat ke sekolah atau beraktifitas di luar ruangan, sehingga kabut asap ini tidak mengganggu kesehatan,”sebutnya.
Terkait sudah kembalinya diaktifkan sekolah pasca diliburkan selama tiga hari, meskipun kabut asap masih tebal, Pj Bupati Solsel H Erizal yang dihubungi POSMETRO, Senin (12/10), mengatakan kepastian libur akibat kabut asap ini tidak bisa ditentukan karena situasi kabut asap di Solsel tiap hari bisa berubah rubah.
“Terkadang satu hari kabut asap ini menipis, dan sorenya asap kembali tebal. Sehingga kepastian libur ini tidak bisa dipastikan,”Kata Erizal.
Tapi, jelasnya, untuk kepastian kembali meliburkan sekolah, Selasa (13/10) pemkab akan kembali mengadakan rapat untuk menentukan apakah sekolah kembali diliburkan atau tetap melakukan sekolah.
Rapat nantinya akan diikuti oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kantor Lingkungan Hidup.
“Hasil rapat besok akan menentukan dan menghasilkan keputusan untuk kembali meliburkan sekolah atau tetap melakukan kegiatan belajar mengajar,”Tukasnya.
Sementara itu salah seorang orang tua murid siswa di Muaro labuah, Marni (40), menyebutkan saat ini kabut asap di masih tebal sama saat sekolah diliburkan kamis kemaren.
Tapi, saat libur sekolah di cabut, tentunya pihak terkait harus memikirkan dan mmerikan masker kepada para siswa dan siswi. Tapi kami tidak melihat hal tersebut dilakukan.
“Kami berharap jika aktifitas sekolah kembali dilakukan, tentunay solusinya adalah dengan memberikan masker kepada para siswa dan siswi,”Pungkasnya. (afr)