Wako Solok Zul Elfian Yakin, UMKM Masih Tumbuh dan PDRB Meningkat Tahun Ini

USAHA—Terlihat Wako Solok Zul Elfian saat menyaksikan hasil usaha batik yang merupakan salahsatu usaha UMKM yang dikembangkan di Kota Solok.

Wali Kota Solok, Zul Elfian merasa yakin akan perkembangan UMKM yang ada di Kota Solok masih bisa bertumbuh, dan optimis PDRB meningkat di tahun 2024 ini. Dia menekankan sa­at ini, setiap aktifitas pembangunan infrastruktur ini merupakan upa­ya da­lam mendorong sektor eko­nomi untuk bangkit dari pandemi, hingga mem­beri­ kan dampak terhadap pertumbuhan eko­nomi. Menurutnya, lapangan usaha berbasis perdagangan besar atau­pun UM­KM memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi kota Solok.

Apalagi Kota Solok berada dalam jalur strategis, dan menuju kota perdagangan, jasa, serta pendi­dikan yang maju dan mo­dern.Hingga September 2024, dari data yang didapat dari Dinas Koperindag UMKM Kota Solok, terdapat lebih kurang 586 Usaha Mikro Kecil Menengah yang aktif di kota Solok, atau naik dari tahun sebelumnya yang berjumlah 563 UMKM. UMKM kota Solok secara umum terus dikem­bangkan dalam mengha­dapi tantangan eko­nomi global dan sebagai upaya menyejahterakan masya­rakat secara berkelanjutan.

”Untungnya kita masih bisa tumbuh positif pada sektor pertanian dan perdagangan jasa yang memang dua sektor utama di Kota Solok, kami selalu berusaha menjaga konsistensi itu, terlebih di bidang pertanian,” tegasnya.

Lebih lanjut, Pemko Solok juga mendukung penuh pengembangan usaha-usaha kreatif dan inovatif masyarakat, peluang usaha sangat banyak, sehingga bisa mendorong perekonomian masyarakat kota Solok. Untuk itu, Pemko Solok bersinergi dengan pihak terkait untuk pembenahan ilmu pengetahuan serta bantuan modal melalui program kredit lunak dari pihak ketiga.

Secara umum, dari data yang dihimpun, gambaran perekonomian Kota Solok dapat dilihat dari sisi PDRB Kota Solok baik berdasarkan harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010. Pada tahun 2015 PDRB Kota Solok sebesar Rp. 2,964 triliun (atas dasar harga berlaku), meningkat menjadi Rp 3.238 triliun pada tahun 2020. Pada sisi harga konstan, PDRB Kota Solok juga naik, dari Rp2.306 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp2.840 triliun pada tahun 2020.

Pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi hanya 1 persen, tahun 2021 melonjak drastis hingga 2,8 persen, tahun 2022 4,25 persen, tahun 2023 4,4 persen, itu merupakan capaian yang sangat krusial bagi Kota Solok. Tak hanya itu, Ia juga menyebut penurunan PDRB juga cukup menjelaskan pergerakan perekonomian Kota Solok tahun 2020 sangat terpukul akibat pandemi.

Namun pada 2021 hingga 2024 kondisi sudah mulai membaik. Lapangan usaha berbasis perdagangan besar ataupun UMKM memiliki peran penting dalam pe­ngembangan ekonomi kota Solok. Apalagi Kota Solok berada dalam jalur strategis, dan menuju kota perdagangan, jasa, serta pendidikan yang maju dan mo­dern. ”Itulah mengapa UMKM sa­ngat penting bagi perkem­bangan Kota Solok, maka dari itu potensi unggulan seperti industri kerajinan kita tonjolkan,” jelasnya. (vko)

Exit mobile version