Sektor Kesehatan juga menjadi perhatian pemerintah kabupaten dengan fokus pada penanggulangan stunting lintas sektor dan akses ke fasilitas kesehatan untuk seluruh masyarakat.
Melalui Bantuan Kerawanan Pangan dan Hasil Mutu Pengolahan untuk Balita dan Ibu Hamil juga diharapkan dapat menurunkan potensi dan mengentaskan stunting di Solok Selatan.
Kepesertaan dalam BPJS Kesehatan juga menjadi target pemerintah agar masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang sama.
“Pada tahun 2024 ini kita telah mencapai 100% kepesertaan BPJS Kesehatan, artinya sudah lebih dari 180 ribu masyarakat Solok Selatan tercover oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Khairunas.
Selain itu, untuk meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan, pemerintah juga menjalankan porgram Puskesmas Sehatkan nagari, yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Dengan mendatangi rumah-rumah masyarakat yang memiliki penyakit yang harus melaksanakan kontrol rutin ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit.
“Sebagai pemerintah daerah, tentu kami akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, karena kami merupakan pelayanan. Untuk itu kami terus meminta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, bagaimana kita bersama-sama saling bersinergi dan memberikan support dalam membangun kabupaten yang kita cintai ini,” tandasnya. (ped/rel)