Batang Lembang Meluap, 43 Jiwa Terdampak Banjir, Tiga KK Diungsikan

EVAKUASI—Di Kelurahan Koto Panjang warga mengevakuasi pohon kelapa yang tumbang akibat hujan dan angin.

SOLOK, METRO–Hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir di sejumalah titik di Kota Solok. Beberapa lokasi permukiman warga di kawa­san Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok tampak tergenang air. Informasi yang berhasil diperoleh POSMETRO di lokasi kejadian,  untuk wilayah Kecamatan Tanjung Harapan, sebagian wilayah Kelurahan Koto Panjang yang berada di bantaran sungai Batang Lembang terge­nang banjir. Luapan arus sungai ke permukiman warga memaksa warga berusaha menyelamatkan harta benda.

Data sementara di kawasan Kelurahan Koto Pan­jang tercatat 8 unit rumah warga terdampak ban­jir. Dan tidak kurang dari 43 jiwa dengan rincian 24 orang dewasa, 17 orang anak-anak, 1 orang lansia dan 1 balita merasakan dampak banjir.

Sedangkan 3 KK telah diungsikan ke gedung serbaguna tidak jauh dari lokasi. Dampak banjir juga dirasakan warga di Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA).

Di kelurahan ini  jumlah rumah yang terdampak banjir sebanyak 24 rumah dengan 28 KK dan 100 jiwa. Sementara akibat hujan lebat juga memicu tumbangnya pohon kelapa.

Rumah milik warga yang berada di Kelurahan Kampung Jawa, tertimpa pohon tumbang di RT I/ RW 2 pada pukul 22.30 WIB Kamis (7/3). Tidak ada korban jiwa atau luka pada musibah itu. Pohon kelapa menimpa rumah warga milik Desriyal yang sehari-hari berjualan makanan. Diperkirakan kerugian yang dialami korban sekitar Rp5 Juta,.

Camat Tanjung Harapan, Hendrik, mengatakan sedari sore antisipasi akan terjadinya banjir sudah dilakukan oleh aparatur yang berwenang. Kesiapsiagaan sudah dimulai.

“Peringatan banjir su­dah disampaikan, petugas-petugas berseragam sudah hilir mudik memantau peningkatan debit air di sungai-sungai yang diwaspadai akan meluap akibat intensitas hujan dan kiriman air dari hulu yang sangat besar,” ujarnya. Hendrik me­ngimbau warga tetap waspada akan bahaya banjir. Karena sampai hari ini potensi hujan masih ada dan ber potensi banjir. (vko)

Exit mobile version