Dalam upacara ini disampaikan bahwa saat ini tantangan ketahanan negara semakin tidak terduga. Tak hanya ancaman fisik, namun juga ancaman seperti pandemi, konflik global, revolusi teknologi, hingga krisis iklim.
“Kita harus memiliki jiwa Bela Negara sebagai pilar utama yang menjadikan kita tangguh dan cerdas dalam menghadapi situasi yang tidak menentu,” lanjutnya.
Semangat Bela Negara dan menjaga kesatuan dan persatuan NKRI menjadi tanggungjawab bagi seluruh elemen masyarakat. Hari Bela Negara mempunyai latar belakang sejarah yang penting untuk Indonesia. Peringatan ini memperingati Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember 1948 di Sumatera Barat. Jejak sejarah itu salah satunya di Bidar Alam Kecamatan Sangir Jujuan, rumah yang pernah digunakan sebagai kantor PDRI. (ped/rel)




















