Kompol H Syafrizen Beri Tausyiah di Jumat Berkah

Kabagren Polres Solok Selatan Kompol H Syafrizen SH Datuak Rang Batuah

PADANG ARO, METRO–Alhamdulillah adalah ucapan doa yang terbaik, baik saatnya lapang atau sempit, maupun saat sehat maupun sakit. “Artinya kita semuanya berlindung kepada Allah Swt dari kejahatan Jin Iblis yang terkutuk, dari kejahatan manusia yang zalim hasad, hasut, iri dan dengki, tamak dan lo­ba, dengan harapan kita semua selamat dari kejahatan Makhluk yg tidak bertanggung jawab,” de­mikian bagian dari tausyiah Jumat (15/9) Kabagren Polres Solok Selatan H. Syafrizen. SH Datuk Rang Batuah.

Dikatakan Syafrizen, kita semua jangan lupa jalani hidup dengan tiga hal, pertama, berdoa berikutnya, berusaha dan ketiga berjuang. Dalam kehidupan ini ‘ Pasang naik dan Pasang surut’ sudah biasa dalam kehidupan.

Makanya kita hidup da­lam sandiwara dunia ini masing-masing kita punya peran. Ada saatnya memberi, ada saatnya menerima, dan disana ada keberkahan. Semuanya yang terpenting apapun kea­daan, hendaknya kita cendrung untuk berpikir Positif dan prasangka baik. “Artinya mari ajak diri kita, anak-anak dan keluarga kita serta kerabat karib saudara-saudara kita semuanya untuk selalu minta tol­ong kepada Allah swt dengan sabar dan shalat. “ Sesungguhnya Allah bersama Hamba yang sa­bar,”tu­turnya.

Selanjutnya kata Syafrizen, membaca alhamdulillah artinya mengucap syukur sekaligus memuji Allah atas nikmat yang diberikan kepada kita. Kita sering mendengar orang mengucap alhamdulillah, tetapi tahukah kalian bahwa ada tingkatan dalam membaca alhamdulillah. Alhamdulillah artinya segala puji bagi Allah. Makna dari ucapan alhamdulillah adalah rasa syukur dan pujian hanya bagi Allah.

Karena begitu istimewa, lafaz alhamdulillah ini ditempatkan pada awal surat pertama, yaitu Al-Fatihah. Setelah bismillahirrahmanirrahim, ayat berikutnya adalah alhamdulillahi rabbil ‘alamin yang berari segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Pada tingkat terendah adalah alhamdulillah sebatas pada ucapan. Tidak ada salahnya mengenai tingkatan ini, karena mungkin orang tersebut masih belajar. Seperti orang baru membaca syahadat, mungkin belum bisa melaksanakan seluruh perintah Allah. Pada tingkat selanjutnya, alhamdulillah tidak sekadar diucapkan, tetapi bisa menghayati makna sabar. Yaitu sabar dalam menjalani kehidupan dengan segala kebaikan dan keburukan yang dia terima, karena ini semua adalah ujian dari Allah.

Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari agar engkau merasa tenang. (QS Thaha: 130) Tingkat ketiga, alhamdulillah dihayati hingga merasakan syukur. Yakni bersyukur atas segala yang dijalani dalam hidup. Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata, “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari hamba-hamba-Nya yang beriman.” (QS An-Naml: 15). Terakhir harapnya tentu dengan harapan semoga Allah Swt kabulkan doa hajat baik kita semuanya dan diberikan ke lapangan dan kemudahan. Sukses dunia akhirat Aamiin… Ya­rabil Al-Amin. (ped)

Exit mobile version