Perhatian Pemko Solok, Pengolahan Limbah Pertanian jadi Bermanfaat

DISKUSI—Terlihat saat diskuisi pengolahan limbah pertanian menjadi bahan lebih bermanfaat menjadi perhatian Pemko Solok.

SOLOK, METRO–Pengolahan limbah pertanian menjadi bahan le­bih bermanfaat menjadi perhatian Pemko Solok. Se­tidaknya upaya tesebut dikembangkan Badan Pe­ne­litan dan Pengemba­ng­an (Balitbang) Kota Solok. Bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat, mengadakan Kegiatan Teknologi Pengolahan Jerami bagi Petani Milenial di Kota Solok.

Kegiatan merupakan rangkaian dari kegiatan Peningkatan Kapabilitas Petani Milenial Kota Solok. Limbah pertanian berupa jerami melalui kegiatan ini diolah menjadi barang yang bermanfaat. Salah satunya jerami dapat diolah menjadi hasil sampi­ngan dari tanaman padi.

 Selama ini jerami biasanya dibakar oleh para petani. Kepala Bidang Pem­bangunan, Inovasi dan Tek­nologi, Desriyanti menjelaskan, penggunaan tek­nologi ini dapat mengura­ngi polusi udara akibat pembakaran jerami.

Tidak hanya itu, lanjutnya penggunaan teknologi ini juga diharapkan dapat penjadi peluang usaha bagi para petani baik perora­ngan maupun kelompok untuk menghasilkan pro­duk turunan jerami yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. “Pengolahan limbah jerami ini di Kota Solok dinilai berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini mengingat Kota Solok me­rupakan kota penghasil beras. Petani Milenial Kota Solok yang berjumlah 15 orang ini diberikan materi tentang Teknologi Pengolahan Limbah Jerami menjadi Pot Bunga dan Egg Tray (Tatakan Telur),” ujar Desriyanti.

Srimaryati, Peneliti Pertama BPTP Sumatera Ba­rat mengatakan, selain dapat diolah menjadi pot bu­nga dan tatakan telur, limbah jerami juga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik (kompos), pakan ternak (silase), sebagai mulsa, media jamur, kerajinan/hiasan, bio etanol, gu­la cair, papan partikel dan kertas. (vko)

Exit mobile version