Usaha Ekraf Kerajinan Cukup Berkembang

Kota Solok Zul El­fian.

SOLOK, METRO–Usaha ekonomi kreatif (Ekraf) berbasis kerajinan sudah banyak berkem­bang di Kota Solok. Namun kondisinya masih ada Usaha Kecil Menengah (UKM) bidang ekonomi kreatif terlihat cenderung berjalan di tempat.  Tidak ada jaminan pemasaran, serta kurang luasnya pengetahuan ma­syarakat akan usaha kerajinan, menjadi salah satu penyebab perkembangan usaha terhambat.

Wali Kota Solok, Zul El­fian menilai, Industri kerajinan sebenarnya sangat penting dan potensial da­lam menggerakkan roda perekonomian masya­ra­kat. Apalagi sektor perdagangan menjadi salah satu sumber ekonomi utama masyarakat Kota Solok selain pertanian.

Namun, industri kerajinan bukanlah sesuatu yang hanya mengandalkan kemampuan berdagang semata, berbagai hal kompleks ada di dalamnya. “Skill, kreatifitas, peluang, dan manajerial harus si­nergi untuk menciptakan sebuah produk kerajinan, seperti apa yang akan di buat, bagaimana menciptakan daya tarik, apa tu­juan­nya. Setelah itu, baru tentang pemasaran, bagai­mana kondisi pasar, ba­gaimana packaging, siapa target pasar, segmentasi pasar, dan tujuan pemasaran,” ujar Zul Elfian.

Dalam hal ini, Pemerintah Kota Solok tentu harus mengambil peran sebagai pembina industri kerajinan jika ingin memberdayakan masyarakat yang sudah mulai mengembangkan usaha ini.  Sebab Solok bukanlah kota yang di kenal dengan produk-produk ke­rajinan, atau bukan daerah yang kental dengan hasil kerajinan, apalagi pemasaran yang dilakukan sebelum-sebelumnya hanya bersifat rumahan (dari rumah ke rumah).

Tapi, potensi tersebut dimiliki beberapa masya­rakat, sehingga  perlu sedikit sentuhan pemerintah untuk memancing kerja dan kinerja industri kerajinan yang belum terlalu tersohor agar terus ber­kem­bang, dan mandiri, tentu untuk program-program mono­ton harus di ubah menjadi lebih kreatif, inovatif dan efektif untuk kemajuan pe­ng­rajin di Kota Solok.

Namun, harapan muncul dalam tiga tahun terakhir, Pemko Solok melalui program-program pemberdayaan, mulai melirik pengusaha kerajinan, ha­silnya beberapa UKM yang bergerak di bidang batik, tenun dan sulaman mulai mencuat namanya.  Bahkan diantaranya sudah ada menjangkau pasar dan segmen yang cukup luas, strategi diferensiasi atau menambahkan nilai plus pada produk menjadi kunci dari perkembangan usaha kreatif di Kota Solok, sesuatu hal yang pernah dilupakan pada tahun-ta­hun sebelumnya. Meski siklus hidup usaha kreatif di Kota Solok masih dalam tahap pengenalan produk, tapi ada harapan untuk maju dan berkembang. (vko)

Exit mobile version