SOLSEL, METRO – Bupati Solok Selatan (Solsel) H Muzni Zakaria mengharapkan agar keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Supreme Energy yang akan beroperasi 2019, juga ikut memberikan kontribusi positif terhadap kelistrikan di Indonesia dan masyarakat Solsel khususnya.
“Selama ini Solsel sering mengalami pemadaman listrik dikarenakan keterbatasan pasokan listrik. Mudah-mudahan tahun depan hal itu tidak terjadi lagi,” ujarnya ketika menerima laporan perkembangan pembangunan PLTPB Supreme Energy dan pembangunan jaringan oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumbar di ruang kerjanya, kemaren.
Ia menjelaskan, bahwa khususnya Solsel akan sulit membedakan antara siang dan malam. Hal ini dikarenakan listrik yang melimpah ruah, bahkan bisa memenuhi kebutuhan listrik daerah-daerah tetangga. “Solsel akan memiliki pasokan listrik yang melimpah dari PLTPB, karena itu di ibaratkan susah membedakan siang dan malam. Sehingga ini kami meminta agar semua pelosok daerah di Solsel teraliri listrik,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mendorong agar pihak PLN dapat membantu masyarakat di Solsel dengan membangun jaringan-jaringan listrik hingga ke pelosok-pelosok desa di Solsel yang belum teraliri listrik oleh pihak PLN.
Pihak PT Supreme Energy Muara Laboh yang diwakili oleh Nofrins Nafilus menyebutkan tahun 2019 listrik yang diproduksi oleh Supreme Energy dari sumber panas bumi sudah bisa dinikmati masyarakat. Nofrins juga mengatakan, saat ini progres pengerjaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang dikerjakannya sudah mencapai 86 persen. “Sekarang prosesnya sudah mencapai 86 persen, hanya tinggal sedikit pekerjaan konstruksi saja,” jelasnya.
Dikatakan Nofrins, pihaknya optimis tahun depan (September 2019) PLTPB sudah bisa beroperasi dan menghasilkan listrik. Sementara itu manager Unit Pelaksana Proyek Jaringan (UPPJ) PLN Sumbar, Hendro P mengatakan, untuk mendukung PLTB pertama di Solsel tersebut, pihaknya telah membangun dua gardu induk, transmisi sepanjang 95 km dari Solsel ke Dharmasraya dengan 306 Tower.
Ia mengatakan, listrik yang dihasilkan PT Supreme Energy yaitu 80 MW maka Solsel tidak akan kekurangan listrik lagi, karena kebutuhannya hanya 10 MW. “Insya Allah Solsel tidak akan mati lampu lagi, karena kita hanya butuh 10 MW,” katanya.
Ia juga mendorong industri-industri besar bisa masuk ke Solsel agar pemakaian listrik lebih optimal. Menjawab harapan Bupati tentang akses layanan listrik ke daerah-daerah yang belum dialiri listrik, aa mengatakan bahwa berapapun kebutuhan listrik yang dibutuhkan Solsel, PLN siap memenuhinya. “Yang penting ada akses jalan menuju daerah tersebut untuk mendirikan tiang-tiang listrik. Tidak perlu jalan aspal, jalan biasa pun tidak masalah, asal bisa dilewati mobil,” pungkasnya. (afr)
Komentar