Bimtek Kader PKK Kabupaten Solok, Bahaya LGBT harus Disosialisasikan ke Warga

Sebagai organisasi yang dekat dengan kehidupan sosial bermasyarakat, kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sangat diharapkan peka dengan kondisi kehidupan sosial masyarakat. Salah satunya dalam menyikapi permasalahan sosial di era modern ini, terutama terkait fenomena LGBT yang semakin meresahkan.
Seperti disampaikan dalam kegiatan bimtek kader PKK Kabupaten Solok, Pemprov Sumbar meminta kader PKK Kabupaten Solok terlibat aktif dalam mencegah berkembangnya penyakit tersebut. Dengan ikut menyosialisasikan bahaya LGBT di daerahnya, masyarakat akan lebih paham akan dampak perilaku menyimpang tersebut.
Wakil Ketua TP PKK Sumbar, Wartawati Nasrul Abit saat menghadiri bimbingan teknis gerakan PKK Kabupaten Solok mengatakan, para kader harus mampu menjaga sanak keluarga dari berbagai penyakit masyarakat yang melanggar norma agama dan adat, seperti LGBT. Persoalan LGBT ini juga tanggung jawab bersama. Langkah bagaimana mengedukasikan kepada anak bahayanya tindakan perilaku menyimpang.
Menurutnya, kader PKK harus memberikan pola asuh yang baik dan benar bagi generasi muda saat ini agar mereka mampu tumbuh dengan baik dan tidak melanggar syara’. Kemudian juga ikut menyosialisasikan bahaya LGBT kepada masyarakat. “Para kader harus selalu mewaspadai kemungkinan adanya LGBT di lingkungan sekitar,” katanya.
Wartawati menambahkan, masyarakat harus menanamkan nilai agama dan adat yang kuat bagi anak-anak agar mereka mampu menjaga dan membentengi diri dari berbagai bentuk penyakit. Dan melakukan pembinaan serta sosialisasi mengenai bahaya LGBT kepada masyarakat sekitar.
“Eksistensi kader PKK diharapkan tetap terjaga setiap waktu dan hendaknya mampu menunjang kesejahteraan masyarakat. Kemudian mengajak masyarakat, terutama anak-anak untuk mengenali dampak buruk prilaku menyimpang, karena pada dasarnya, sudah menjadi kewajiban para ibu untuk mengajarkan kebaikan kepada anak. Dan deklarasi anti LGBT bukan hanya sebagai formalitas penolakan, tetapi juga diiringi dengan berbagai bentuk aksi dari penolakan itu sendiri,” tambahnya.
Selain itu, Wartawati mengajak semua kader untuk terus meningkatkan berbagai jenis program kegiatan di masing-masing kelompok kerja (Pokja). Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemkab Solok, Suharmen mengapresiasi berbagai bentuk kegiatan dan program dari TP PKK Kabupaten Solok yang telah membantu pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat.
“Diharapkan kader PPK dapat meningkatkan sosialisasi mengenai manfaat dan kegunaan adanya berbagai program PKK mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga nagari. Kader PKK juga harus menjaga kekompakan kelompok sehingga terus meningkatkan prestasi,” tutupnya. (vko)

Exit mobile version