SOLOK, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Solok adakan kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Kegiatan yang dibuka langsung Wali Kota Solok Zul Elfian itu juga dihadiri Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Provinsi Sumbar.
Kegiatan Capacity building kali ini diikuti lebih kurang 40 orang perserta yang berasal dari OPD terkait. Salah satu tujuan kegiatan ini dalam penyusunan peta jalan pengendalian inflasi daerah Kota Solok tahun 2022-2024.
Zul Elfian menyampaikan pembentukan TPID ini dimaksudkan agar daerah melakukan pengendalian untuk menjaga laju inflasi yang rendah dan stabil. Ini sebagai prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
“Tiga bulan terakhir, mulai dari November 2021 sampai Januari 2022 ini masyarakat diresahkan dengan kenaikan harga minyak goreng sehingga berkurangnya aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat setiap hari” ujarnya mencontohkan dampak inflasi.
Dirinya menghimbau kepada tim untuk dapat menjaga kestabilan harga. Hal ini perlu dilakukan dengan pemantauan secara berkala baik pantauan pasokan pangan maupun harga di pasar. “Karena antara pasokan terjadi sinergi yang berbanding lurus, kalau pasokan berlebih ada kecendrungan harga akan turun begitu juga sebaliknya kurangnya pasokan akan mengakibatkan lonjakan harga, dan ini sering terjadi pada hari-hari besar keagamaan,” jelas Zul Elfian.
Zul Elfian juga menyampaikan bahwa untuk menurunkan inflasi pada level yang rendah dan stabil perlu dukungan dari pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk mengatasi gangguan (shocks) dari sisi penawaran (supply), termasuk terkait gejolak harga pangan dan harga yang diatur pemerintah. Oleh karenanya kepada peserta diminta untuk segera menindaklanjuti dengan penyusunan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2022-2024. (vko)