SOLOK, METRO–Cukup banyak upaya dan energi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Solok untuk memajukan sektor pariwisata. Meski banyak pihak berharap upaya tersebut membawa dampak bagi masyarakat dan sektor pariwisata menjadi penyumbang terhadap pendapatan daerah. Sebab, jika sektor pariwisata ini maju akan melibatkan usaha msyarakat.
Kali ini Pemerintah Kota Solok menjadikan program desa wisata untuk menggali potensi kepariwisataan di Kota Solok. Saat ini di Kota Solok terdapat dua desa wisata yakni Desa Wisata Payo di Kelurahan Tanahgaram dan Desa Wisata Kelurahan Tanjungpaku.
Wali Kota Solok, Zul Elfian mengatakan, bidang kepariwisataan mempunyai peran penting dalam memajukan suatu daerah. Sehingga diperlukan untuk dibangun secara sistematis dan terpadu bidang kepariwisataan dengan tetap memberikan perlindungan kepada nilai-nilai adat dan budaya.
“Kita jangan sampai berhenti, harus bekerja terus dalam memajukan pariwisata di Kota Solok. Sinergitas, kekompakan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat akan sangat membantu kita dalam menyukseskan pembangunan Kota Solok,” ujar Zul Elfian, kemarin.
Zul Elfian mengimbau masyarakat, khususnya yang ada di kawasan desa wisata tersebut, untuk mampu memberikan hal-hal kreatif. Sehingga para pengunjung yang datang akan memberitahukan serta mengajak yang lain untuk mau berkunjung ke Kota Solok.
Menurutnya, sangat penting bagi masyarakat untuk menerapkan dan mengimplementasikan Sapta Pesona seperti di Bali yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.
Namun, sebagai Nagari Beradab dan berpegang kepada Adat Basandi Syarak, syarak Basandi Kitabbullah tentu Kota Solok tidak mungkin serta merta meniru semua yang diterapkan di Bali. “Pemko Solok dan masyarakat harus selalu memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung. Karena sikap akan berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisata,” tambah Zul Elfian.
Pemulihan sektor pariwisata menjadi target strategis Pemerintah Kota Solok pada tahun 2022 ini. Menurutnya, promosi wisata sekarang sudah bergeser dari media mainstream ke media sosial, mulai dari facebook, Instagram dan lainnya, lalu juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman.
Ia menjelasakan, Desa Wisata bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar dapat berperan dalam meningkatkan kesiapan dan kepedulian guna menyikapi potensi wisata di daerahnya. Maka itu, pelatihan-pelatihan kepada masyarakat di lingkungan wisata harus terus dilakukan, dan ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai desa wisata. (vko)




















