SOLOK, METRO – Sebagai kota penghasil padi sawah yang terkenal, Kota Solok senantiasa menjadi perhatian Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar. Untuk itu, melalui Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumbar, diselenggarakanlah Pelatihan Singkat Petani dengan Topik Prinsip Pengendalian Hama Terpadu, bertempat di Rumah Ketua Kelompok Tani Rajawali, Agusril Dereng di Kelurahan Tanjung Paku, Jumat (2/11).
Peserta pelatihan ini berjumlah 25 orang yang merupakan anggota Kelompok Tani Rajawali di Kelurahan Tanjung Paku. Bertindak sebagai narasumber Rina Martin dari BPTPH dan Edtiya Murphy yang merupakan koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Tanamanuntuk Kota dan Kabupaten Solok.
Rina Martin menyampaikan kiat-kiat mengendalian hama dan penyakit pada budidaya tanaman padi sawah. Salah satunya adalah dengan pemberdayaan musuh alami, pengamatan secara berkala dan pentingnya kelompok yang mempunyai ahli dalam pengendalian hama terpadu.
Selanjutnya, Edtiya menjelaskan jenis-jenis hama dan penyakit yang harus diwaspadai oleh petani yaitu, tikus, blast dan tungro. “Hama tikus perlu diwaspadai karena sangat cepat perkembangannya dan dapat menyebabkan petani gagal panen,” ujar Edtiya.
Ia menambahkan, diantara cara pengendalian hama tikus adalah sanitasi lingkungan sawah yang baik dengan membersihkan pematang dari rumput dan gulma lainnya. Pengamatan berkala sangat diperlukan guna mendeteksi dini penyakit blast. Penyakit blast dapat dikendalikan jika serangannya bisa dikendalikan sebelum padi mengeluarkan buah (gabah). “Salah satu ciri tanaman padi terserang penyakit blast adalah adanya bercak belah ketupat dengan titik/inti di tengahnya pada daun,” tukas Edtiya. (vko)
Komentar