SOLOK, METRO–Wali Kota Solok, Zul Elfian mengakui sudah ada 9 sub sektor ekonomi kreatif yang telah dikembangkan di Kota Solok. Dan sektor ini telah dikolabirasikan dengan pemangku kepentingan. Menurut Zul Elfian, sektor ekonomi kreatif yang telah berkembang itu sebagai bentuk perwujudan dari misi Kota Solok dalam meningkatkan daya saing masyarakat. Kondisi itu juga diharapkan dapat menarik investor untuk datang dan mengembangkan usahanya di Kota Solok.
Zul Elfian juga menambahkan, untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif, Pemerintah Kota Solok senantiasa berkolaborasi dengan forum komunitas ekraf yang ada.
“Saat ini 9 sub sektor ekonomi kreatif yang ada di Kota Solok telah memiliki komunitas dan tergabung dalam Forum Komunitas Kreatif yang bernama Bareh Solok Creative City Network (BSCCN),” ujarnya.
Zul Elfian merasa sangat bangga dan mengapresiasi upaya yang muncul dari masyarakat melalui komunitas ekraf. Sehingga pemerintah dapat berperan dalam memberikan dukungan ataupun stimulus yang diperlukan.
Sejauh ini jelas Zul Elfian Pemko Solok telah melakukan peningkatan SDM pelaku Ekraf, pemberian akses modal, dukungan pemasaran produk ekraf dan mensupport munculnya ruang-ruang kreatif baru.
Terkait perkembangan ekonomi kreatif di Kota Solok, Wali Kota Solok Zul Elfian memaparkan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Solok dalam event Indonesia Creative Cities Conference (ICCC).
ICCC merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), dimana sebanyak 13 bupati/wali kota yang tergabung dalam jaringan kota kreatif di Indonesia menjadi pembicara terkait pengembangan ekonomi kreatif didaerahnya.
Selain Wali Kota Solok, juga sebelumnya Forum Komunitas Kreatif Solok, Bareh Solok Creative City Network (BSCCN) juga ikut berbagi pengalaman dihadapan peserta yang diwakili Mellya Fitri sebagai pembicara. (vko)




















