Gubernur Tinjau Objek Wisata Sejarah Koto Anau, Generasi Muda Wajib Jaga Warisan Budaya

MAKAN BERSAMA—Gubernur Sumbar Mahyeldi makan bersila bersama tokoh masyarakat Koto Anau, Solok saat meninjau objek wisata sejarah.

SOLOK, METRO
Gubernur Sumbar Mahyeldi Dt Marajo menghadiri penyusunan grand design kemajuan kebudayaan dan peninjauan objek wisata sejarah dan budaya Nagari Koto Gadang, Koto Anau, Kabupaten Solok, Sabtu (3/4).

Masyarakat Minangkabau dikenal dengan semangat kegotongroyongannya yang dituangkan dalam falsafah Rangminang”Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK) syarak mengato adat memakai. Di Indonesia hanya dua provinsi yang memiliki budaya yang persis sama yaitu adalah Provinsi Gorontalo, julukan “Serambi Madinah” yang menyatunnya antara budaya dengan nilai-nilai adat istiadatnya.

“Agar langgengnya budaya dan kekhasan dari Minangkabau perlu diwariskan dan ditransformasikan kepada generasi-generasi mendatang, sehingga budaya Minangkabau akan terpelihara dan terjaga untuk masa yang akan datang,” ungkap Mahyeldi.

Dalam menjaga keaslian dan terpeliharanya budaya tersebut, di mana budaya hidup tumbuh dan berkembang yaitu dari pemerintah menjadikan kawasan tertentu sebagai percontohan sebagai kawasan yang menjaga memelihara dan kemudian tegaknya nilai-nilai.

Mahyeldi mengharapkan, niniak mamak, alim ulama dan cerdik pandai serta bundo kanduang dapat menanamkan nilai ABS-SBK kepada generasi muda agar mereka memahami adat dan agama dengan baik. “Perkembangan zaman semakin pesat, sehingga diperlukan upaya yang terus-menerus untuk melestarikan budaya Minangkabau dan mewariskannya kepada generasi muda, karena generasi mudalah yang akan melanjutkan adat istiadat ini nantinya,” sebut Mahyeldi.

Ia menjelaskan, adat bersandikan syariat, syariat bersandikan kitabullah Al Quran sangat penting menjadi pedoman dalam mendidik anak-anak sekarang yang semakin jarang tersentuh adat dan budaya. “Syukurlah ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, dan lembaga adat lainnya saat ini masih ada, dan sangat menjunjung tinggi nilai agama, adat dan budaya,” ujar Mahyeldi.

Pada kesempatan ini adanya penyusunan grand design memajukan kebudayaan yang ada di kota ini adalah salah satu upaya untuk menjaga budaya tersebut terjaga terpelihara secara baik. Banyaknya pihak yang berperan yang berkontribusi kelengkapan kesempurnaan daripada kampung budaya ini akan betul-betul bisa diambil dan diharapkan semua pihak bisa menjaganya.

“Saya berharap kepada Bupati kemudian Wakil Bupati Solok terpilih yang akan dating memegang kendali Solok, karena kita dari Pemprov Sumbar berencana Kabuoaten Solok ke depan akan menjadi kawasan wisata bertaraf internasional,” ujar Mahyeldi.

Gubernur berpesan, agar semua pemangku adat bisa memberikan pembekalan kepada generasi muda agar pewarisan nilai-nilai budaya untuk mereka itu betul-betul terjaga dan terjamin. “Agar nilai-nilai adat istiadat kita budaya dan tetap terjaga terpelihara maka kepada kita semua tentunya wajib menjaga warisan budaya dan sebagai pewarisan nilai-nilai budaya Minangkabau, tentu harus kita mantapkan dan kita tingkatkan untuk masa-masa yang akan datang,” pesan Mahyeldi. (*/vko)

Exit mobile version