BPBD Solsel Berikan Uraian Penggunaan Dana Bencana Alam 2019

Richi Amran, Kalaksa BPBD Solsel

SOLSEL, METRO
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan (Solsel), menguraikan sumber bantuan dan penggunaan dana bencana alam tahun 2019 yang heboh di media sosial beberapa waktu lalu.

“Saat terjadi bencana alam pada 2019, ada beberapa sumber bantuan yang masuk ke Solsel, baik berupa uang maupun barang. Dimana untuk penggunaannya jelas serta bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Kalaksa BPBD Solsel, Richi Amran, Selasa (26/1).

Dia menjelaskan, bantuan yang masuk itu,  pertama bantuan dari Dana Siap Pakai (DSP) dari  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diberikan, setelah Solsel menetapkan masa tanggap darurat bencana.

DSP tahap pertama dari BNPB itu, sebesar Rpn250 juta untuk Solsel dan dipergunakan untuk penanganan darurat seperti pembukaan jalan yang tertutup material longsor serta kebutuhan dapur umum.

Kemudian Tahap II, saat kunjungan Kepala BNPB Doni Munardo sebesar Rpb500 juta. Dana ini dipergunakan untuk penahan tebing di Kandang Benih Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), termasuk pembeli nasi pagi bagi warga yang terkena banjir di Kampung Tarandam, Nagari Pasar Muaro Labuah, Sungai Pagu, serta pembuatan dapur umum di Talantam, Nagari Lubuak Ulang Aliang.

Selanjutnya bantuan yang dibawa anggota DPR RI Andre Rosiade berupa 1.500 zak semen, uang tunai untuk pembelian peralatan sekolah Rp 170 juta, Semen seribu zak dan dari Angkasa Pura lima ton beras untuk Nagari Pakan Rabaa Timur.

“Bantuan tersebut di salurkan berdasarkan surat dari Wali Nagari Pakan Rabaa Timur KPGD, tertanggal 12 Desember 2019 kepada Andre Rosiade dan laporan penggunaannya juga ada,” ungkapnya.

Richi melanjutkan, masih rombongan Andre Rosiade, ada bantuan semen 100 zak dari PT Pupuk Pusri dan beras tujuh ton untuk Kecamatan Sangir Batang Hari.

Bantuan dari Pupuk Pusri berbentuk uang Rp100 juta masuk ke rekening penanganan bencana untuk masyarakat Sangir Batang Hari dan digunakan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta perbaikan instalasi air minum.

Seterusnya ada Belanja Tak Terduga (BTT) dari BPBD Provinsi Rp!350 juta dipergunakan untuk upah pemasangan jembatan beli di Sungai Pangkua KPGD.

“Untuk kebutuhan darurat, Solsel meminjam jembatan beli dari Pemerintah Provinsi, tetapi anggaran pemasangan dan pengangkutan tidak ada sehingga dimanfaatkan dana BTT tersebut,” katanya.

Terakhir ada bantuan dari Baznas Provinsi Sumatera Barat dalam bentuk uang Rp 200 juta dan Rp 200 juta lagi dalam bentuk barang tetapi barangnya tidak pernah tiba.

Bantuan Baznas dalam bentuk uang diserahkan ke BPBD dan digunakan untuk penanggulangan darurat seperti pembuatan dapur umum.

“Bantuan berupa uang Rp 200 Juta sudah kami terima dan dipakai untuk penanggulangan darurat pembuatan dapur umum dan lainnya, tapi bantuan berupa barang senilai Rp 200 juta  hingga saat ini belum pernah sampai,”pungkasnya. (afr)

Exit mobile version