Hingga 2020, Hanya 79 Koperasi Aktif

Ilustrasi

SOLOK, METRO
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok targetkan mengaktifkan Koperasi yang sedang mati suri. Tujuannya agar keberadaan koperasi kembali memilik peran dalam menunjang ekonomi masyarakat. Kepala Dinas UMKM dan Koperindag Kabupaten Solok Eva Nasri menyampaikan, bahwa di Kabupaten Solok hingga Desember 2020 hanya 79 koperasi aktif dari total 129 koperasi, jumlah itu masih sama dengan tahun 2019.Tahun 2017 lalu ada sebanyak 164 koperasi, tahun 2018 ada sebanyak 121 koperasi, 47 koperasi direvitalisasi, namun 35 dari 47 koperasi sudah dibubarkan, sementara koperasi yang belum aktif masih dalam proses pengaktifan kembali.

“Pada tahun lalu telah ada koperasi yang bakal tumbuh sebanyak 5 koperasi, yakni 2 mendaftar baru dan 3 kembali aktif, tahun ini kami targetkan setidaknya juga ada 5 koperasi juga, atau kalau bisa lebih dari tahun lalu,” ujar Eva.

Menurutnya, pendataan koperasi yang mati suri dan mengetahui penyebabnya, kemudian menawarkan lagi pembenahan intern kepada koperasi terkait, merupakan langkah yang akan dilakukan dalam mengaktifkan kembali koperasi tersebut. Kemudian baru memberikan pembinaan dan pelatihan melalui dinas Koperindag. Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional, kebanyakan pengurus tidak punya pengetahuan dasar tentang koperasi.

Banyak pengurus kesulitan mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang menjadi keharusan koperasi setiap tahunnya, kemudian vakum bertahun-tahun tidak menjalankan usaha, akhirnya terlantar dan dibubarkan. Seharusnya pengurus koperasi mampu menyelesaikan laporan keuangan tepat waktu, sehingga dapat melaksanakan Rencana Anggaran Tahunan (RAT) tepat waktu juga “Sebenarnya kita sudah tahu akar masalah koperasi pada umumnya, maka itu pelatihan-pelatihan untuk saat ini kita tujukan ke koperasi yang masih aktif, agar kejadian serupa tidak terjadi di koperasi yang aktif tersebut,” ungkap Eva.

Tak hanya itu, pihaknya ingin koperasi yang aktif tetap bertahan dan mengkonsultasikan ke dinas jika ada permasalahan sehingga dapat diselesaikan bersama, bagaimanapun koperasi yang ingin berkembang akan terus didukung.

Sementara itu, Bupati Solok, Gusmal berharap koperasi selalu dibimbing, dibina dan diperhatikan oleh pemerintah demi kemajuan daerah, sehingga semua anggota koperasi mampu menjalankan usaha masing-masing. Ia juga meminta koperasi memaksimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada, seperti program simpan pinjam dan digunakan untuk kepentingan usaha, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Lalu, seluruh koperasi diharapkan untuk membentuk kepengurusan yang aktif dan bertanggungjawab dalam mewujudkan sistem administrasi koperasi yang baik dan jelas. Koperasi sebagai sektor ekonomi sangat efektif  bagi masyarakat, jangan hanya fokus pada usaha simpan pinjam semata. (vko)

Exit mobile version