Pandemi Covid-19, Defile Kafilah Pembukaan MTQ Dibatasi

SOLOK, METRO
Dalam suasana pandemi Covid-19, pembukaan MTQ dengan defile kafilah seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Solok dibatasi jumlahnya. Untuk MTQ tingkat SD utusan dari 14 kecamatan kategori PA/PI hanya berjumlah 28 orang peserta.

Sementara tingkat SMP, SMA/SMK merupakan utusan sekolah masing-masing. Lomba tingkat SD di selenggarakan di aula UKS Kecamatan Gunung Talang, tingkat SMP di Islamic Center Koto Baru dan tingkat SMA/SMK di Mushalla SMA 2 Sumbar.

Bupati Solok Gusmal mengatakan, ajang MTQ tingkat sekolah merupakan momentum untuk memacu semangat bagi anak dan guru-guru di sekolah agar lebih baik lagi dalam membaca dan mempelajari Al-Quran. “Bukan hanya sekedar perlombaan, namun lebih kepada mengukur kemampuan anak-anak didik dalam membaca dan memahami Al-Qur’an sebagai panduan dalam menjalankan kehidupan,” terang Gusmal.

Dalam rangka melahirkan Qori dan Qoriah terbaik, untuk memacu semangat bagi anak dan guru-guru di sekolah, agar lebih baik lagi dalam membaca dan mempelajari Al-Qur’an Pemerintah Kabupaten Solok menggelar lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat, SD, SMP Dan SMA se -Kabupaten Solok di Aula Sekretariat UKS Kecamatan Gunung Talang, Kamis (17/12).

Bergulirnya adu pandai baca Al-Quran tingkat sekolah ini di buka langsung oleh Bupati Solok H. Gusmal Dt Rajo Lelo didampingi oleh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Zulkisar, kegiatan ini diagendakan selama satu hari dan hanya memperlombakan satu cabang yaitu cabang Tilawah. Turut hadir Kakan Kemenag, Kabag Kesra Ahpi Gusta Tusri, Kabag KSD Devi Pribadi, Camat Gunung Talang Drs Misran, Guru Agama SD, SMP, SMA/SMK se-Kabupaten Solok.

Saat ini daerah Kabupaten Solok lanjutnya telah memiliki ribuan hafiz dan hafizah yang lahir dari berbagai pondok MDA dan MDTA yang ada di kabupaten Solok. “InsyaAllah, acara ini tidak hanya kegiatan seremonial, MTQ harus kita galakkan sebagai wadah untuk merangsang anak-anak didik agar kembali membaca, menghafal dan memahami kandungan Al-Quran serta mengamalkannya,” sebut Gusmal.

Diharapkan dengan adanya MTQ, akan muncul pribadi Qurani, keluarga Qurani, dan nanti akan terwujud masyarakat Kabupaten Solok Qur’ani. Sehingga, Kabupaten Solok akan menjadi Daerah yang Baldatun Tayyibatun Wa Rabbun Gaffur. Lalu Ia juga berpesan kepada seluruh panitia dan peserta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dalam pelaksanaan seluruh rangkaian MTQ tingkat sekolah se Kabupaten Solok.

Bupati Solok Gusmal menyebut pelajar atau remaja harus sama-sama dijaga dan di arahkan ke hal yang positif. Sehingga mereka terhindar dari berbagai pengaruh negatif seperti terlibat penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, tawuran dan kasus penyimpangan.

Oleh karena itu perlu perhatian yang luas bagi  guru dan orang tua untuk anak-anaknya, disinilah peran orang tua dalam mendidik anak sangat besar pengaruhnya, karena guru sekolah tidak akan bisa mengawasi siswanya selama dua puluh empat jam, anak lebih banyak waktunya bermain di lingkungan keluarga, apalagi pada saat wabah Pandemi Covid-19 melanda seluruh daerah, termasuk daerah Kabupaten Solok.  Siswa lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah.

“Saya minta guru agama untuk lebih memaksimalkan kegiatan agama di masjid dan mengikutsertakan pelajar dalam kegiatan tersebut,” tambah Gusmal. (vko)

Exit mobile version