Putus Covid-19, PGRI Dukung Tes Swab Guru

SOLSEL, METRO
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Solok Selatan (Solsel), mendukung pelaksanaan Swab test bagi seluruh guru di daerah itu guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pelaksanaan tes Swab ini dilakukan di Puskesmas terdekat dari sekolah mereka. Sebelumnya ada kabar miring, bahwa para guru itu tidak mau melakukan tes Swab, dan menyarankan agar yang di tes adalah kontak erat dengan apsiet positif dan yang bepergian ke luar daerah.

“Memang ada usulan dari anggota PGRI, bagaimana kalau tes Swab ini dilakukan terhadap keluarga yang terdampak saja, atau bagi mereka yang melakukan perjalanan keluar daerah. Kami sebagai perwakilan organisasi tentu menampung semua aspirasi tersebut dan meneruskannya dengan menyurati Dinas Pendidikan agar tes Swab bagi guru ditinjau ulang, tetapi secara organisasi kami mendukung tes ini bagi guru,” ujar Ketua PGRI Solsel, Alsiswandri, Selasa (13/10).

Dia mengatakan, dengan jumlah guru yang cukup banyak mencapai 3.100 orang tentu memiliki berbagai pemikiran dan itu jelas berbeda-beda. Kami dari pengurus PGRI sebagai organisasi yang mengayomi, wajib membantu menyampaikan aspirasi mereka.

Selain itu, imbuhnya, ada sejumlah guru yang memiliki penyakit seperti darah tinggi dan lainnya, sehingga mereka sedikit khawatir untuk melaksanakan tes Swab. “Intinya PGRI mendukung tes Swab bagi guru dan hari ini sudah mulai dilaksanakan di Puskesmas terdekat dengan sekolah mereka masing-masing,” ungkap Alsiswandri.

Selain mendukung dilakukannya tes, PGRI dan kepala Dinas Pendidikan telah menyepakati perjanjian bahwa bagi guru yang keluar daerah harus melakukan tes usap secara mandiri. “Kepala sekolah boleh memberikan izin guru ke luar daerah, tapi sepulangnya dari luar daerah mereka harus tes Swab mandiri,” jelas Alsiswandri.

Sedangkan Kepala Unit Pengelolan Tugas Wilayah (UPTW) Pendidikan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Bustami didampingi, Ketua PGRI KPGD Asbandi menyatakan, bahwa pelaksanaan tes usap telah dilakukan lebih kurang 50 persen guru yang ada di wilayahnya.  “Kita telah himbau semua guru di kecamatan ini untuk menyempatkan diri melakukan tes Swab untuk memutus mata rantai Covid-19. Bahkan, hari ini sudah tercatat lebih 50 persen yang melakukannya di Puskesmas Pakan Rabaa,” terang Bustami.

Sedangkan Asbandi menambahkan, pihaknya secara organisasi telah menyurati seluruh guru untuk tes usap. Sedangkan yang tidak melakukan juga diserahkan sepenuhnya pada kepala sekolah masing-masing.

Pasalnya, kegiatan ini selain mendeteksi dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, juga untuk menjamin kenyamanan kegiatan Pelaksanaan Belajar Mengajar (PBM) tatap muka nantinya.  “Dengan tes Swab ini ketahuan apakah kita terkonfirmasi atau negatif, hal ini juga untuk menciptakan kenyamanan pada saat PBM tatap muka,”jelas Bustami.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Solsel, Novrizon mengatakan pihaknya menerima surat dari PGRI terkait permintaan peninjauan ulang tes usap bagi guru. ”Kami terus memberikan pemahaman kepada guru betapa pentingnya tes usap guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Mereka bisa menerima dan sekarang sudah mulai dilaksanakan,”jelas Bustami.

Dia mengatakan tes usap bagi guru diagendakan selama tiga hari yaitu Selasa hingga Kamis (13-15/10) di Puskesmas terdekat dari lokasi para guru. Selain itu seluruh pegawai di Dinas Pendidikan juga akan melakukan tes Swab sekaligus mengawasi tes usap bagi para guru. ”Jadi bukan hanya guru yang dites Swab, seluruh pegawai Dinas Pendidikan sekitat 80 orang juga mendapatkan jatah untuk tes Swab,” kata Bustami. (afr)

Exit mobile version